Lebak, (tabloidpilarpost.com) – Dengan rasa penuh semangat dan peduli sesama, jajaran pengurus Forum Warga Bersatu Banten (Forwatu Banten) terus mengawal pembangunan rumah yang kondisinya mengkhawatirkan ditempati anak piatu bernama Fitri dan kedua adiknya yang hidup bersama kake dan neneknya berlokasi di Kampung Bongbong Desa Banjarsari Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak, Banten.
Di hari ke 3 Pembangunan rumah yang diinisiasi Forwatu Banten ini diperkirakan sudah mencapai 40%. Bangunan dapur yang semula nyaris roboh, kini sudah terpasang bata hebel dengan ketinggian sekitar setengah meter dan dinding grc board serta atap asbes juga telah dipasang dengan rapih. Langkah selanjutnya proses pemasangan keramik, plester dinding, ganti kerangka atap bagian depan yang sudah rapuh dan lainnya hingga rumah tersebut layak untuk dihuni.
Selain porses pembangunan rumah yang terus berjalan, dengan memantapkan niat dan ketulusan hati pada Rabu, 22Januari 2025 tepat di haul almarhumah ibunya Fitri dan kedua adiknya jajaran pengurus Forwatu Banten secara simbolik mengangkat Fitri dan kedua adiknya sebagai anak angkat keluarga besar Forwatu Banten.
“Hari ini tepat di haul almarhumah ibunya Fitri dan kedua adiknya, Kami Forwatu Banten secara simbolik melakukan rangkaian prosesi pengangkatan Fitri dan dua adiknya sebagai anak angkat keluarga besar Forwatu Banten. Saat prosesi cium kepala anak piatu tersebut penuh haru dan tangis bahagia,” ungkap Sekretaris Umum Forwatu Banten, M.Riswanto, A.Md.,Kom.
Pria yang akrab disapa Aris ini diketahui sebagai Owner Kopi Leuit Baduy pemenang lelang kebutuhan pasir untuk pembangunan rumah piatu tersebut. Ia juga mengajak ke semua pihak ikut terlibat berkontribusi pembangunan istana untuk piatu ini.
Sementara Presidium Forwatu Banten, Arwan, S.Pd.,M.Si mengungkapkan hampir dua tahun rumah yang ditempati Fitri dan dua adiknya ini dibiarkan rusak dan tak ada genting di sekitar ruangan dapur. Selain itu kondisi bagian depan rumah juga yang menghawatirkan, menstimulasi ia dan pihaknya untuk segera bergerak secara mandiri tanpa harus menunggu pemerintah terlibat.
“Saya mengajak semua terlibat untuk ikut serta berpartisipasi dalam membangun Istana untuk Fitri, hampir dua tahun rumah tersebut dibiarkan rusak dan tak ada genting di sekitar dapurnya serta kondisi depan rumah yang mengkhawatirkan menstimulasi kami untuk bergerak secara mandiri tanpa harus menunggu pemerintah terlibat. Kami sudah datangi pihak sekolah untuk ikut membantu Fitri dan menginventarisasi bantuan menjadi hak ketiga anak tersebut. Hari ini secara sah mereka bertiga Kami angkat sebagai anak angkat bukan hanya anak asuh yang secara psikologis sampai kapanpun mereka akan Kami urus dan bantu,” papar Arwan, ayah dari dua anak ini.
Masih ditempat yang sama, Fitri dan kedua adiknya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu merenovasi rumah yang yang nyaris roboh ini. “Assalamualaikum wr wb ! terima kasih kepada bapak ibu yang sudah bantu Fitri, bagi yang mau membantu ditunggu di rumah,” ujar Fitri, penuh harap.
Tampak terlihat di lokasi pembangunan rumah tersebut, jajaran pengurus Forwatu Banten antusias bergotong royong menurunkan genteng bantuan dari pasangan suami istri (Pasutri) Embik dan Sopy, Ketua dan Sekretaris Ormas Badak Banten Ranting Kolelet Rangkasbitung.
Selain itu juga, bantuan pembangunan rumah untuk sang piatu hingga kini terus mengalir deras, seperti lelang kebutuhan keramik yang dimenangkan oleh Raden Mas Misna Dilalahe, Pengusaha Jasa Konstruksi.
Lebih lanjut menurut informasi di grup WhatsApp Forwatu Banten, bantuan berupa keramik lantai, keramik kamar mandi, kloset, kusen jendela dan pintu dari saudara Misna dan Edo akan segera disalurkan kepada Fitri dalam waktu dekat.
Sebelumnya diberitakan, jajaran pengurus Forwatu Banten membangun rumah milik salah satu warga yang kondisinya mengkhawatirkan nyaris roboh di Kampung Bongbong Desa Banjarsari Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak, Banten yang ditempati anak piatu bernama Fitri dan kedua adiknya yang hidup dengan kake neneknya. Minggu (19/1/2025).
Bakti sosial yang dilakukan Forwatu Banten bangun rumah rusak kali ini mengandung tema “ISTANA UNTUK SANG PIATU, LANGIT BERBISIK MELALUI TANGISAN SANG PIATU”.
Fitri ditinggalkan ibunya meninggal dunia karena aksi bunuh diri akibat kesulitan ekonomi. Sementara ayahnya pergi tanpa alasan yang jelas, Hingga kini hampir 4 tahun Fitri diurus apa adanya oleh kake neneknya.
“Kondisi rumah kali ini sudah naik hebel, ini adalah bentuk keseriusan kami dengan tim. Salah satu ikhtiar kami adalah bagaimana ini menjadi marwah kita dengan panitia pembangunan istana piatu. Kami rasa jika semua pihak terlibat, dalam waktu dekat kita akan dapatkan rumah yang nyaman untuk ditempati oleh keluarga dari Fitri dan kedua adiknya,” kata Presidium Forwatu Banten, Arwan, S.Pd.,M.Si.
Ayah dari dua anak ini memahami betul bahwa berdonasi itu memerlukan kekuatan keyakinan. Akan tetapi kata Arwan, apa yang kita keluarkan (sedekah) sesungguhnya adalah bagian dari cara kita untuk meluruskan nilai-nilai kesantunan kita kepada sosial dan rasa empati terhadap sesama.
Makna Sedekah dan Manfaatnya
Sedekah mengisyaratkan betapa luasnya lapangan amal kebajikan bagi seorang muslim. Setiap orang dapat berpartisipasi. Sedekah berfungsi merekat hubungan antar-manusia berlandaskan rasa empati, kasih sayang, dan persaudaraan. Memberi adalah sumber kebahagiaan. Seorang muslim merasa bahagia jika dapat membahagiakan orang lain di sekitarnya.
Semua amal jariyah yang memberi manfaat kepada sesama, akan tetap mendatangkan pahala bagi pelakunya meski telah meninggalkan alam dunia. Sebagian besar amal jariyah selalu berkaitan dengan kehidupan sosial dan kemanusiaan. Spirit sedekah perlu diamplifikasi untuk menangkal sikap mementingkan diri sendiri, kesenjangan sosial dan pengagungan materi yang merusak keharmonisan kehidupan dalam masyarakat.