Makassar, (tabloidpilarpost.com) – Salah satu perusahaan terbesar di Indonesia menggunakan rekening pribadi pekerjanya yang di duga di gunakan sebagai dana promosi ke dokter-dokter yang di mana dana tersebut di berikan kepada dokter yang sudah terjadi kesepakatan antara dokter dengan perusahaan farmasi tersebut
Menurut dari nara sumber yang enggan di sebutkan namanya, bahwa semua yang menduduki jabatan wakord/spv team promosi perusahaan farmasi di seluruh Indonesia yang menerima dana promosi dari perusahaan untuk di berikan kepada dokter- dokter yang di kunjungi dan bersedia melakukan kesepakatan untuk menggunakan produk- produk dari perusahaan farmasi yang sudah disepakati bersama, senin (1/04/2024).
Menguatnya informasi yang kami terima bahwa dana dari perusahaan farmasi tersebut dikirimkan ke rekening pribadi para pekerja yang memiliki jabatan wakord/spv di semua cabang di seluruh Indonesia.
Bahkan di sampaikan juga bahwa setiap dana yang di kirimkan ke rekening pribadi pekerja tidak ada tercantum nama perusahaan sebagai pengirim tapi sepertinya perusahaan farmasi menggunakan cara setoran tunai untuk mengirimkan dana promosi ke rekening pekerjanya dan ini bisa di buktikan karena sudah ada beberapa daftar nama-nama dan nomor WhatsApp wakord/spv di beberapa cabang di seluruh Indonesia yang di rekening pribadinya bisa di audit untuk melihat dana keluar masuk di rekening pribadi yang di setiap wakord/spv mulai dari mereka menduduki jabatan wakord/spv di perusahaan farmasi yang diduga keras menjalankan bisnisnya dengan cara kotor
Bahkan kita bisa menarik kesimpulan dari informasi yang kami dapatkan bahwa salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia ini juga diduga melakukan tindakan grativikasi untuk mendapatkan ke untungan lebih bagi perusahaannya
Begitu juga banyaknya aliran dana promosi yang tidak dicantumkan nama perusahaan maka asal usul uang tersebut di duga tidak bisa di pertanggung jawabkan oleh perusahaan sehingga nama perusahaan tidak tercantum sebagai pengirim urainya
Setelah pemberitaan ini di publikasikan Redaksi Media ini belum bisa mengkomfirmasi kembali ke pihak perusahaan Farmasi yang di sangkakan berbuat zdolim ke karyawannya dengan cara main kotor untuk kepentingan dan keuntungan pribadi sebagai owner perusahaan tersebut tutupnya
(Ahmad Rani Tpp/Sdj Tpp)