Malang, (Tabloidpilarpost.com) – Pengurukan SIRTU untuk jalan berlubang di jalan raya Rejosari persisnya di sekitar BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) Kecamatan Bantur menuai beragam reaksi dar warga masyarakat baik yang ada di sekitar tempat pengurukan SIRTU ( pasir dan batu )agar jalan tidak berlubang juga warga yang lewat menuju pantai Malang Selatan.
Pada hari Senin(2/10/2023) dan Selasa(3/10/2023) terlihat tdi jalan raya Rejosari disekitar BPP( Balai Penyuluhan Pertanian) kecamatan Bantur atau sebelum POM Bensin Bantur membuat macet beberapa kendaraan nampak Mobil pick up Dinas dari Bina Marga,ada beberapa truk pengangkut dan menurunkan SIRTU serta 1 Bego untuk memudahkan pemerataan SIRTU ke jalan yang berlubang yang bisa membahayakan para pengendara Jalan yang lewat selama ini.
Sementara itu Pak Achmad warga yang melintas Bantur dengan pengurukan SIRTU agar jalan tidak berlubang mengatakan ,” Saya seneng mas meski saat ini hanya di beri SIRTU( pasir dan batu) paling tidak orang yang lewat baik roda 2 atau mobil semakin lancar perjalanannya daripada kemarin meski saya dan warga lainnya ingin segera adanya perbaikan jalan yang mulus dan pelebaran ,jelasnya
“Saya kemarin Senin(2/10/2023) menemani Bapak Camat ke tempat lokasi dan hari ini ada 5 truk SIRTU yang untuk menutupi jalan yang berlubang berdasarkan keterangan petugas di lapangan,” ucap Aries Hermawan Staff kecamatan Bantur.
Camat Bantur Bayu Jatmiko S.STP ketika ditanya oleh awak media membenarkan dan memberi keterangan secara rinci dan Camat yang dikenal dekat dengan para jurnalis dan warganya menyampaikan ,” jadi pelaksananya DARI UPT Dinas Bina Marga Kecamatan Pagak,jadi UPT Dinas
Bina Marga Kecamatan Pagak menangani area Pagak ,Donomulyo Bantur Kalipare.
Gedangan,terus dananya dari pemeliharaan UPT itu ,” jelasnya.
Karena kalau di aspal menunggu pembangunan dari PUPRRI trade kedua itu meliputi ujung utaranya Desa Bantur Rejosari dan Wonokerto sampai tetangga yaitu Pagelaran kira kira 2024 pertengahan menuju akhir sehingga kalau di aspal percuma karena tetap di garap bongkar makanya diratakan pakai SIRTU itu dan untuk Dananya saya tidak tahu pak karena itu dari UPT Dinas Bina Marga yang jelas pelaksanaannya mulai kemarin Senin (2/10) dan Selasa( 3/10) berarti menghabiskan waktu sampai sekarang ( ketika minta konfirmasi 3/10) ,” pungkasnya
Akan tetapi proyek pengurukan SIRTU ( pasir dan batu ) menyimpan masalah dan protes warga sekitar yang terdampak proyek tersebut yang tidak diperhatikan oleh Bina Marga ,Sugianto warga Rejosari Kecamatan Bantur RT 19 RW 05; mengenai jalan yang di uruk SIRTU ini kepada awak media menyampaikan ,”puas hanya 30 % karena dampaknya buruk ke rumah rumah tambah kotor terus terdampak ke kesehatan satu sesak nafas juga karena debunya masuk kedalam rumah dan kotorannya masuk kayak gini masak tidak masuk tiap hari mengepel ada anak kecil bahaya sama paru parunya,” ungkapnya
Untuk jangka panjangnya mungkin kedepannya minta yang lebih baik dan khususnya warga warga yang terdampak ini dan dipikirlah dampaknya di masyarakat itu ke depannya mungkin coba di pikirvdan dibangun yang lebih baik jangan hanya gini gini doang,” jelas Sugianto
Untuk sementara biar tidak berlubang ya di uruk cuman di atasnya diperbaiki kalau seoerti ini malah bahaya sebenarnya karena batu batu yang kecil tidak lengket ini mlenteri sepeda kalau kenceng bisa jatuh kemarin yang jatuh saja banyak karena dari sana halus dan yang di sini rusak tidak tahu kenceng atau ngerem dadak jatuh makanya di pikirlah dampaknya ke depan dipikir ke masyarakat dan ke rumah rumah juga dipikirkan itu lo pak ,” pungkasnya berharap.
Terkait pengurukan penutupan jalan berlubang SIRTU dan dampaknya ketika kepala UPT Dinas Bina Marga Pagak yang dikenal Yudi Black ketika awak media konfirmasi belum ada respon dan menunggu konfirmasi selanjutnya dari Bina Marga sampai berita di rilis belum ada tanggapan sama sekali ketika di WA.
(Suryadi Tpp/Sdj Tpp)