Malang, (Tabloidpilarpost.com), Polsek Donomulyo, Polres Malang mendukung dan berperan aktif dalam kegiatan optimalisasi peran kader di desa dalam upaya pencegahan dan percepatan penurunan Stunting yang digelar oleh DPRD Kabupaten Malang di Balai Desa Purworejo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Rabu (20/09/2023).
Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Ketua Komisi III Dra. Hj. Titik Yunarni, Anggota Komisi III Sudarman, S.Pd, anggota komisi II Fitri Yuhana, anggota Komisi I Wahyu Indriyanti, Kapolsek Donomulyo AKP Bambang Wahyu Jatmiko, S.H., Sekcam Donomulyo Yulianto S.E, Bhabinkamtibmas Desa Purworejo Bripka Yuda Master Wahono, Babinsa Desa Mentaraman Serka Surani, Sekdes Desa Purworejo Tio Cahyono, perwakilan Dinas KB Kabupaten Malang Sri Wahyuni dan Mahawati dwi marheni, beserta 50 orang perwakilan kader posyandu dan kader kesehatan se- Desa Purworejo.
Dalam Sambutannya Camat Donomulyo yang diwakili oleh Sekcam Kecamatan Donomulyo Yuliato S.E berharap agar kegiatan ini bisa memberikan manfaat kepada masyarakat dalam menangani stunting di desa.
“Saya ucapkan terima kasih atas kehadiran bapak ibu anggota DPRD Kabupaten Malang. Mewakili bapak Camat Donomulyo, saya berharap agar kegiatan ini dapat memberikan manfaat kepada warga atau ketua RT dan RW agar pencegahan dan penanganan stunting di desa bisa maksimal sehingga angka stunting di desa bisa turun.”ujarnya
Sementara itu dalam sambutannya, anggota komisi III Sudarman, SPd, menjelaskan bahwa sosialisasi optimalisasi peran kader di desa adalah upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting yang merupakan intruksi langsung dari Bupati Malang.
“Kegiatan sosialisasi ini merupakan penyampaian langsung oleh Bapak Bupati Malang HM Sanusi agar program-program dari Pemerintah Kabupaten Malang bisa berjalan sesuai dengan yang sudah direncanakan. Maka dari itu diperlukan kolaborasi dengan berbagai pihak agar angka stunting bisa diturunkan.”jelasnya
Dikesempatan yang sama, anggota komisi II Fitri Yuhana, memaparkan usaha pemerintah dalam menangani pencegahan dan percepatan penurunan stunting di desa dengan berbagai cara, antara lain intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitive.
“Pemerintah Daerah berupaya serius mengatasi masalah stunting. Dalam usaha mengatasi masalah stunting tersebut, pemerintah melakukan secara intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitive. Intervensi gizi spesifik ini ditujukan kepada ibu hamil dalam 1000 hari pertama kehidupan dilakukan oleh sektor kesehatan dimulai saat kehamilan hingga anak berusia 2 tahun.”jelasnya
Fitri Yuhana pun mengajak semua stakeholder untuk berkumpul dan membentuk kabupaten dan desa layak anak, dimana kabupaten layak anak tersebut dilakukan dengan sistem pembangunan yang menjamin pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak yang dilakukan secara terencana, menyeluruh dan berkelanjutan.
“Anak wajib dilindungi oleh orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan negara, sehingga mendapatkan hak dan perlindungan khusus secara menyeluruh.”pungkasnya
Ditemui seusai acara sosialisasi, Kapolsek Donomulyo AKP Bambang Wahyu Jatmiko, S.H. sangat mengapresiasi kegiatan sosialisasi pencegahan dan penanganan stunting tersebut, dirinya menegaskan siap membantu dan bersinergi bersama Forpimcam dalam menurunkan angka stunting.
“Mewakili bapak Kapolres Malang, Polsek Donomulyo siap bersinergi bersama Forkopimcam, dan sangat siap untuk membantu pencegahan dan penanganan stunting.”tegas Kapolsek
Ia juga menambahkan bahwa pencegahan dan penanganan stunting memerlukan perhatian dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga angka stunting bisa diturunkan ke titik terendah.
(Suryadi Tpp/Bintang Tpp)