Malang, (Tabloidpilarpost.com), Kisah inspiratif Bapak Samsul Arifin pemilik kesenian budaya ludruk Bintang Samudra putra daerah desa Rejoyoso bisa menyokong semangat semangatnya program peningkatan pariwisata melalui uri uri budaya dan kearifan lokal yang ada di Wilayah Kecamatan Bantur Kabupaten Malang yang di perjuangkan oleh Camat Bantur Bayu Jatmiko,S.STP.
Salah satunya dilakukan Pemerintah Desa Rejoyoso ketika mengadakan bersih Desa memanfaatkan potens seni budaya ludruk Bintang Samudra pimpinan Samsul Arifin putra daerah pada hari Selasa,25/07/2023 terbukti disambut antusias warga masyarakat Rejoyoso dan sekitarnya membeludak menyaksikan pertunjukan kesenian budaya tradisional tersebut .
Curhatan seorang inspiratif pemilik dan pimpinan seni budaya ludruk ” Bintang Samudra” kepada Bhabinkamtibmas Aipda Achmad Samsul Sodik yaitu diawali oleh Samsul Arifin ,lahir di Malang ,10 Januari 1985, alasan mendirikan seni budaya tradisional Ludruk Bintang Samudra berdasarkan penuturannya adalah karna kesenian tradisional di Indonesia sudah hampir punah dan kebetulan saya sendiri mulai tahun 2006 sudah terjun ke dunia seni sampai sekarang di situ saya niat mendirikan ludruk pada bulan Januari 2022 tujuan untuk melestarikan budaya bangsa yang hampir punah.
Lebih lanjut pemilik ludruk BINTANG SAMUDRA ,Samsul Arifin AMA PD,S.Pd, CPHc,CEIM, menuturkan ,” gelar itu adalah gabungan gelar pendidikan juga gelar dari pelatihan kursus yang saya jalani selama ini dan bulan Januari 2022 ludruk BINTANG SAMUDRA terbentuk dan mendapat nomer induk dari dinas kebudayaan.
Bapak Samsul Arifin di sela sela dalam pertunjukan di Desa Rejoyoso bila tampil dengan nama Iin tapi hari hari biasa tetap panggilannya Mas Samsul, juga menuturkan pendidikan saya dari jenjang SD sampai perguruan tinggi saya lulus tahun 2013 jurusan PISH kemudian mengajar di MTs Alkhoirot sebagai guru dan sebagai wakil kepala kesiswaan dengan prestasi membawa siswa juara lomba Pramuka sampai tingkat Kabupaten sampai mendapat penghargaan guru terbaik dari yayasan pada saat itu sebagai Waka kesiswaan .
Pada waktu itu ada murid yang meninggal saat selesai istirahat olah raga entah apa sebabnya saya kurang tahu di sirubhati nurani saya terketuk seandainya saya seorang medis pasti saya bisa mengobati orang,”pungkas Samsul Arifin dalam penuturan kisah inspiratifnya dalam bidang seni budaya tradisional dan kesehatan diakhiri sesi foto bersama Bhabinkamtibmas desa Rejoyoso Kec.Bantur Aipda Achma Samsul Sodik dan bapak Aries dari perangkat kecamatan Bantur kabupaten Malang. (Suryadi Tpp/Sdj Tpp)