Bandung Barat, (Tabloidpilarpost.com)- Sebagai upaya mengurangi kerawanan pangan, kemiskinan, tengkes, gizi buruk, dan pengendalian inflasi, pemerintah pusat menyalurkan Cadangan Pangan Pemerintah dalam bentuk bantuan pangan untuk masyarakat Jawa Barat.
Bantuan pangan yang disalurkan pemerintah saat ini terdiri atas dua jenis, yaitu bantuan pangan beras dan bantuan pangan daging dan telur.
Bantuan pangan beras diberikan sebagai tambahan bantuan kepada penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebanyak 10 kg/bulan selama 3 bulan dari Maret-Mei 2023.
Sedangkan bantuan pangan daging dan telur (daging 1 kilogram dan telur 10 butir) diberikan kepada keluarga berisiko tengkes (stunting) yang ada dalam database BKKBN selama tiga bulan, yakni dari April-Juni 2023.
Penyaluran perdana bantuan pangan beras di Jabar dilakukan Kamis (6/4/2023) di Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.
Namun beda halnya dengan Bantuan Pangan Tahun 2023 yang berada di Desa Kertamulya Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat, berawal dari kekecewaan salah satu warga Desa Kertamulya yang menerima bantuan beras 10Kg yang menurutnya sangat tidak layak untuk di konsumsi, Padalarang, Jum’at (26/05/2023).
“betul saya menerima bantuan beras 10kg dari pemerintah melalui Desa Kertamulya, saya kembalikan lagi berasnya karena beras bantuan tersebut bubuk, menguning serta masih terlihat ada batu krikil,” ucap salah satu warga Desa Kertamulya.
Saya komplain dan kembalikan beras tersebut ke Desa, kata salah satu warga Desa Kertamulya, namun pihak desa menampung beras yang saya kembalikan dan akan di ganti jika pihak BULOG sudah mengganti beras tersebut, tuturnya.
Menurut informasi awak media terima, pada hari Kamis (25/05/2023) telah datang beras bantuan pangan tersebut melalui truk sebanyak 1870 karung / untuk 1870 KPM (Keluarga Penerima Manfaat).
Hal tersebut dibenarkan oleh petugas yang ada di gor Desa Kertamulya bahwa beras tersebut baru di distribusikan sebanyak ±750 KPM, dan baru ada 3 KPM atau warga masyarakat yang di komplain dan mengembalikan beras tersebut karna adanya beras menguning serta ada sedikit batu kerikil kecil dalam karung, kata petugas Desa Kertamulya.
Senada dengan salah satu pegawai Desa Kertamulya, Farhan selaku kepala Desa Kertamulya menerangkan, kebetulan di desa kertamulya itu mendapat kiriman beras dari Bulog di hari kamis sore dan kita bongkar beres malam di desa.
Kita langsung melakukan penjadwalan pendistribusian keesokan harinya yaitu hari ini Jum’at, 26/05/2023, pada hari ini sekitar 800 lebih yang di distribusikan untuk 2 dusun dari 5 dusun yang ada di Desa Kertamulya.
“memang tadi siang kita mendapat kiriman pesan WhatsApp dari salah satu warga kami, terkait keluhan beras yang memang kualitasnya kurang baik seperti, beras bubuk, kuning dan banyak berupa debu kerikil batu kecil,” ucap Kades Kertamulya.
Kebetulan kita langsung berkomunikasi dengan bulog. Kata Kades. Kemudian, mereka siap untuk mengganti terkait keluhan warga kami yang memang kualitas bantuan beras tersebut kurang baik.
Sambung Farhan Kades Kertamulya, “terkait pendistribusian bantuan ini kita langsung distribusikan, sehingga tidak ada pengendapan beras”.
Ia menghimbau, “jika memang ada yang mendapat beras dari yang sudah di distribusikan ±750 kpm penerima beras dipersilahkan untuk menyampaikan kepada kita (Pihak Desa) secara langsung jika memang ada kendala kualitas yang kurang baik,” tutupnya.
Pihak awak media sampai pemberitaan ini di tayangkan masih mencoba mengkonfirmasi pihak pihak terkait.
***Red.