Banyumas, (Tabloidpilarpost.com), Demikian penegasan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman dalam amanatnya pada Upacara Peringatan Hari Juang TNI AD Tahun 2022 yang dibacakan Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Yudha Airlangga, S.E., selaku Irup Hari Juang TNI AD Tahun 2022, Kamis (15/22/2022) di Lapangan Upacara Makorem 071/Wijayakusuma, Sokaraja, Banyumas.
Upacara memperingati Hari Juang TNI AD Tahun 2022 Korem 071/Wijayakusuma diikuti segenap prajurit dan PNS TNI AD dari Makorem 071/Wijayakusuma dan Balak Aju Kodam IV/Diponegoro jajaran Korem 071/Wijayakusuma.
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman, S.E., dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Yudha Airlangga, S.E., mengatakan peringatan Hari Juang TNI Angkatan Darat kali ini diselenggarakan secara sederhana ditengah suasana keprihatinan dan empati yang mendalam kepada saudara-saudara kita yang tertimpa musibah bencana alam di berbagai daerah. Karenanya, rangkaian kegiatan peringatan Hari Juang TNI Angkatan Darat ke-77 tahun ini diisi dengan doa bersama dan penyaluran bantuan kemanusiaan bagi korban musibah bencana alam.
“Tema Hari Juang TNI Angkatan Darat Tahun 2022 adalah TNI Angkatan Darat di Hati Rakyat, yang mempresentasikan visi dan komitmen TNI AD untuk senantiasa manunggal dengan rakyat serta menempatkan kepentingan rakyat dan NKRI sebagai prioritas tertinggi dalam setiap pelaksanaan tugas dan pengabdian”, terangnya.
Kasad menjelaskan, tema tersebut juga menjadi pengingat bahwa ibu kandung prajurit TNI AD adalah rakyat, sedangkan nafas dan ruh nya adalah pengabdian kepada rakyat, bangsa dan negara.
“TNI AD tidak boleh melupakan rakyat dan sebaliknya TNI AD harus selalu di hati rakyat. TNI AD tidak boleh berjarak dengan rakyat serta harus selalu bersama-sama rakyat, TNI AD akan kuat dalam menjalankan tugas pengabdian pada bangsa dan negara”, tegas Kasad.
Diterangkan Kasad, sejarah mencatat bahwa kebersamaan TNI dan rakyat merupakan kekuatan dahsyat yang mampu menjaga dan mempertahankan kedaulatan serta keutuhan NKRI.
Hal tersebut, diukir sejarah Palagan Ambarawa yang menjadi salah satu bukti dahsyatnya kekuatan yang terbangun bersatunya TNI dan rakyat sehingga dapat mengalahkan kekuatan pasukan kolonial yang jauh lebih modern. “Semangat patriotisme dan nasionalisme dipadukan dengan keberanian, keikhlasan serta kerelaan berkorban, mampu mengantarkan TNI bersama rakyat mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Dan, peristiwa heroik inilah yang kita peringati sebagai Hari Juang TNI Angkatan Darat”, jelasnya.
Kasad menghimbau sebagai generasi penerus TNI AD yang mengabdi pada zaman yang berbeda, ancaman dan tantangan yang dihadapi tentu berbeda dan cenderung semakin kompleks. Karenanya, nilai kejuangan yang terkandung dalam Palagan Ambarawa harus tetap relevan kita warisi dan kita implementasikan dalam menghadapi tantangan tugas di era modern dengan karakter perubahan dan ketidakpastian yang sangat dinamis diberbagai bidang.
“Sebagai prajurit profesional, kita harus mampu beradaptasi dengan perkembangan lingkungan yang dinamis serta harus menjaga dan meningkatkan kemampuan kemiliteran modern. Namun, sebagai alat negara penjaga kedaulatan NKRI. Seluruh prajurit TNI AD tidak boleh melupakan hakikat sebagai tentara rakyat dan senantiasa harus manunggal dengan rakyat”, pintanya.
“Momentum Hari Juang TNI AD dimanfaatkan untuk melakukan refleksi dan selanjutnya menatap lurus kedepan guna memantapkan langkah bersama mewujudkan TNI AD yang kuat, tangguh, adaptif, modern, dan profesional, yang ditakuti lawan, disegani kawan dan dicintai rakyat”, ajak Kasad.
“Tingkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi kerawanan yang mungkin terjadi dilingkungan tugas masing-masing. Pertajam naluri prajurit sebagai insan intelijen, aplikasikan deteksi dini dan cegah dini serta temu cepat dan lapor cepat. Jangan ragu untuk bertindak dalam koridor aturan yang berlaku”, pesan Kasad menjelang diselenggarakannya Pileg dan Pilpres Tahun 2024.
“Jika untuk kepentingan rakyat dan merah putih, TNI AD tidak pernah ragu-ragu untuk bertindak”, tegasnya.
“Pegang teguh jatidiri sebagai tentara nasional yang hanya berpihak pada kepentingan negara serta terbebas dari pengaruh kepentingan politik praktis. Netralitas harga mati yang harus dipedomani, jaga kepercayaan tertinggi dari masyarakat dengan terus mempertahankan komitmen untuk berdiri kokoh menjaga kepentingan rakyat, bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan”, pungkasnya.
“Dirgahayu TNI Angkatan Darat”.
(Didie/Sdj Tpp)