Trenggalek, (Tabloidpilarpost.com),Kalau kita baik dengan alam maka alam akan baik dengan kita, ucap Mochamad Nur Arifin dalam rangka menanam bambu di area Pemandian Tapan Desa Karangan.
Seringnya Bencana alam yang terjadi mengingatkan pentingnya menjaga alam. Menurut Kepala Daerah yang akrab disapa Gus Ipin dulu dulu tidak ada curah hujan hingga 200-300 ml per detik, ekstrem ekstremnya curah hujan 150 ml perdetik itu di tahun 90an mengakibatkan banjir bandang yang cukup hebat. Padahal saat itu kondisi alam masih cukup terjaga”ucapnya.
Saat ini hutan mulai ada pergeseran, tanaman hutan bercampur dengan tanaman pangan, untuk itu kita bisa membayangkan dalam cuaca ekstrim yang dialami beberapa waktu kemarin,hujan mencapai 200 hingga 300 ml per detik. Dan ini tidak bisa dipungkiri banjir bandang tidak bisa terelakkan” sebut bupati Arifin.
Setiap aktivitas manusia menghasilkan gas buang( emisi karbon) mulai dari asap kendaraan, memasak dan aktivitas lainnya dan ini diyakini menjadi salah satu penyebab perubahan iklim tersebut. Untuk memperbaiki ini Bupati Trenggalek telah mengeluarkan peraturan dimana setiap warga diwajibkan menanam 1 pohon sebagai kompensasi terhadap emisi karbon yang dihasilkan.
Karena semakin besar emisi karbon yang dihasilkan dari aktivitas yang dilakukan maka semakin banyak kompensasi pohon yang harus di tanam. Seperti yang dilakukan Bupati Trenggalek menanam pohon per tahun 50 pohon.
Bupati muda juga sangat mengapresiasi penanaman pohon diareal pemandian Tapan karena bambu ini di kenal sebagai emas hijau , kenapa disebut emas hijau karena bambu bisa mengurangi biaya kerusakan lingkungan yang semakin kritis ” ucapnya.
Bupati juga menambahkan sekarang kita niati tanam bambu untuk menjaga Trenggalek. Pastikan dilereng lereng yang permukaannya gampang longsor dan ini bisa diperkuat dengan bambu diselingi dengan vertiver tanaman yang punya rumpun banyak, akar kuat dan panjang” imbuhnya.
Hal ini penting kalau kita lihat dari kasus banjir yang ada di Trenggalek banjir tidak hanya air namu juga diikuti sedimen, berarti juga ada permukaan yang larut menjadi sedimen, dan ini perlu kita kurangi. Bambu juga terkenal bisa menyimpan airnya cukup banyak.
Yang terpenting dari sisi ekonomi mulai sandang ,pangan , papan kerajinan ini bisa dibuat dari bambu.Ada terminologi serat bambu bisa digunakan untuk tekstil dan lainnya.
Pakaian dari serat bambu dianggap lebih menyehatkan,karena lebih menyerap keringat. Kemudian untuk kontruksi, bahan baku pembuatan rumah, bahkan dalam jamuan G 20, makan siang kontruksi yang digunakan dari bambu. Di dunia kontruksi bambu ini sangat berkembang karena bambu bisa dijadikan balik balok kayu, ketika dibuat mebel lebih mudah dan presisi.
Bambu juga dibutuhkan untuk kontruksi jalan yang nilainya triliunan, juga untuk jalan tol di kawasan yang kususnya tonase berat, pondasinya juga menggunakan trucuk bambu karena bambu terkenal lentur.
Dengan beberapa OPD kususnya dengan PUPR kita juga berdiskusi karena kita sedang pemulihan paska bencana banjir dan kita memutuskan untuk pemulihan tebing tebing yang rawan dengan bambu.Karena bambu teksturnya yang lentur diyakini bisa melawan benturan air”ucapnya.
Bupati Trenggalek juga memberikan catatan agar cara panen nantinya dilakukan Dengan cara yang benar kalau diambil rebungnya jangan diambil habis semua. Satu rumpun diambil 20%saja kemudian ambi rumpun yang lain. Saya juga telah mengeluarkan peraturan setiap warga Trenggalek satu tahun minimal menanam 1 tanaman kayu seperti bambu,karena setiap kita beraktivitas ini mengeluarkan polusi, dan polusi ini yang menyebabkan perubahan iklim,”tandasnya.(ed)