Jakarta, (Tabloidpilarpost.com), Inovasi merupakan kunci survival sebuah bangsa, kerasnya musim di Utara khatulistiwa mulai dari panas kering mulai dari 35 derajat Celcius hingga musim dingin beku di bawah 10 derajat Celcius membuat manusia Utara selama ribuan tahun berinovasi lebih cepat dalam di bidang teknologi dibandingkan dengan manusia selatan dan hanya memiliki dua musim yang kelolaan kemahirannya adalah kelolaan alam serta agrikultur, ucap Fahd El Fouz A Rafiq (Ketua Umum DPP BAPERA) di Jakarta, pada Minggu, (26/6).
Perlu diketahui bersama negara Eropa rata rata memiliki 4 musim. Negara dengan 4 musim menuntut mereka harus lebih matang merencanakan sesuatu. Bayangkan bila tidak mampu merencanakan, mereka akan punah, karena tidak bisa makan di musim dingin. Dan itulah yg membentuk karakter mereka, menjadi ‘good planner’ dan ‘Well Organizer’, (jangan lupa, Jepang, Korea juga bukan Eropa, namun mereka juga ‘good planner’). Bila dibandingkan dengan negara-negara di dekat khatulistiwa.
Kemajuan permesinan bertabrakan dengan para penguasa atau para raja (land lord) ditanah Eropa membuat mereka yang kreatif dan inovatif sejak abad 17-an hijrah mencari Benua baru sejajar dengan Eropa yaitu bernama Amerika. Dan kemudian hari 250 tahun mendatang Amerika merdeka dan menjadi incaran para manusia “free thinker” kebebasan negara tersebut untuk bermigrasi.
Ketum DPP BAPERA ini mengungkapkan, “Kemajuan teknologi Eropa dalam hal permesinan, makin banyaknya barang produksi dan barang produksi memerlukan bahan baku inilah awal bangsa Utara menjadi lebih cepat maju dibandingkan bangsa selatan khatulistiwa”, cetusnya.