Lampung utara, (Tabloidpilarpost.com), Ramai nya Pemberitaan penangkapan Ketua Umum persatuan pewarta warga Indonesia (PPWI) oleh polisi di halaman Mapolda Lampung.kamis 24/03/2020,
Wilson Lalengke (WL) ditangkap anggota Tekab 308 Polres Lampung Timur, atas laporan warga telah melakukan penghinaan karena merobohkan papan karangan bunga dengan ucapan (terima kasih atas kerja keras Tekab 308 polres lampung timur, atas penangkapan oknum wartawan) pengirim mengatasnamakan tokoh adat buai beliuk negeri tua,, yang berada di depan halaman Mapolres Lampung Timur.
Namun bagaimana persoalan itu bisa terjadi, tabloidpilarpost.com mencoba merangkai peristiwa tersebut dari Narasumber dan berbagi sumber yang dapat dipercaya.
(07/03) Muhammad Indra, wartawan Resolusitv.com memberitakan adanya pengerebekan yang dilakukan oleh seorang (DW) warga lampung tengah istri kedua dari suaminya (Rio) warga buai beliuk negeri tua lampung timur. Pada saat pengerebekan si wartawan ikut serta karena diajak oleh sang istri (DW) yang diduga suami nya sedang indehoy dengan (DS) warga lampung tengah mantan dari istri anggota legislatif setempat.
“Lalu indra memberitakan kejadian tsb, Rio meminta kepada Indra untuk menghapus berita yang beredar dan dijanjikan akan diberikan imbalan berupa uang,dan Muhammad Indra menghapus link berita dan diberi imbalan sebesar 2,8 juta rupiah oleh Rio,
(08/03) Sekitar pukul 14.30 Muhamad Indra ditelfon oleh rekannya yang Bernama Nova (wartawan), yang intinya meminta Muhammad Indra mengambil uang yang dijanjikan.
Pukul 15.00, Muhammad Indra keluar rumah bersama adik iparnya yang bernama Muhammad Nur Hasan, untuk bertemu Nova di seputaran halaman Masjid di Desa Sumbergede Kecamatan Sekampung lampung timur, Saat itu keterangan dari Nur Hasan, Nova bersama Rio didalam kendaraan Roda 4. Selanjutnya Nova meminta tolong agar Muhammad Indra bersedia menerima uang tersebut.
Pukul 15.30 sejumlah anggota Resmob Polres Lampung Timur menggrebek rumah Muhammad Indra yang berada di desa Giriklopomulyo, kecamatan Sekampung, Lampung Timur. Keterangan dari Istri Muhammad Indra, aparat mendobrak rumah dan menggeledah seluruh isi ruangan rumahnya termasuk kamar putrinya yang saat itu baru selesai mandi dan ganti pakaian serta membawa kendaraan roda 2 jenis Vario yang tidak ada kaitannya dengan permasalahan. saat itu Muhammad Indra tidak berada dirumah dan warga banyak yang menonton.
Pukul 16.45 Muhammad Indra ditelfon oleh anak lelakinya dan berkata dirumah ada polisi, setelah ditelfon oleh anaknya itulah Muhammad Indra pulang kerumah dan langsung disergap dan polisi. Polisi yang berada di tempat kejadian perkara (TKP) sempat membuang tembakan dan menggeledah badan Muhammad Indra beserta adik iparnya lalu dimasukkan ke dalam mobil.
Masih pengakuan Nur, Setelah mengamankan Muhamad Indra dan tidak ditemukan BB, pihak anggota Resmob Polres lamtim mengambil uang di ATM Muhammad Indra dengan jumlah 2.450.000 di BRI link untuk dijadikan BB, lalu anggota membawa Muhammad Indra dan adik iparnya Muhammad Nur Hasan ke mapolres Lampung Timur.
Setelah diperikasa Muhammad Nur dinyatakan tidak terlibat dalam kasus itu dan salah satu anggota Reskrim Lampung Timur menelfon salah satu keluarga ( Eriyan Erme) untuk menjemput Muhammad Nur Hasan dan dibawa pulang kerumah.
Polres Lampung Timur mengadakan konprensi pers dengan mengatakan telah melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Seorang Wartawan yang melakukan pemerasan.
(09/03) Menurut Wilson lalengke, Pihak polres membuat konprensi pers OTT, sementara wartawan diamankan di rumah nya, lalu anggota membawa wartawan tersebut tanpa surat laporan dan surat penangkapan.
(11/03) Wilson datang ke Lampung dari Jakarta untuk mempertanyakan proses penangkapan wartawan itu ke pihak kapolres Lampung Timur. Sesampainya di Polres Lampung Timur (WL) diminta menunggu, setelah menunggu dengan lama tapi tidak juga ada yang di harapkan (WL) lalu beliau keluar dari ruang tunggu dan berteriak miminta kapolres lampung timur keluar, tapi yang keluar kasat reskrim lampung timur serta anggota lain nya lalu ada perdebatan antara (WL) dengan kasat reskrim dan anggota lampung timur,
” Lalun ( WL) pergi dan hendak melaporkan ke polda lampung, saat keluar halaman polres lampung timur (WL) dan wartawan lain nya melihat beberapa karangan bunga yang berada di depan pintu Polres lampung timur berisi ucapan selamat kepada polres lampung timur karena telah menangkap wartawan, menurut (WL) papan bunga tsb dapat memancing opini wartawan lain.
Wilson berfikiran dengan karangan bunga tersebut seolah-olah wartawan selalu salah dimata masyarakat. Menurutnya, Karangan bunga itu berpotensi membenturkan wartawan dengan pihak kepolisian. Hingga akhirnya dia merobohkan semua karangan bunga ucapan tersebut, lalu (WL) memangil hendak membuat pernyataan kepada satu anggota polres lampung timur kebetulan berada disitu, tapi anggota tersebut malah pergi begitu saja.
(12/03) Wilson bersama Keluarga Muhammad Indra hendak melaporkan proses penangkapan wartawan yang diduga diluar aturan hukum, ke Mapolda Lampung. Disisi lain masyarakan buai beliuk negeri tua melaporkan perusakan karangan bunga yang dianggap telah menghina dan melecehkan adat, sementara diduga tokoh adat itu sendri tidak mengetahui siapa yang mengirimkan papan bunga tsb.
Polisi dari Tekab 308 lampung timur menghadang rombongan (WL) yang akan melakukan pelaporan ke Polda Lampung sekaligus membawa LP dari pengirim karangan bunga.
(WL) dan rekan-rekan ditangkap dan di borgol. Dari depan Halaman Mapolda Lampung Wilson Cs dibawa menuju Mapolres Lampung Timur oleh Tekab 308 Polres Lampung Timur. Sesampainya di Halaman Mapolres Lampung Timur beredar Vidio (WL) dan rekan rekan yang diamankan polisi mendapat intimidasi Verbal oleh warga.
Sejumlah ketum organisasi dan seluruh wartawan tanah air mengecam keras atas vidio yang beredar, atas penangkapan (WL) dan wartawan lain nya adalah bentuk arogansi dan kriminalisasi terhadap ketua umum (PPWI) bersama wartawan lain nya.
penangkapan yang dilakukan tekab 308 polres lampung timur dianggap berlebihan yang merendahkan martabat wartawan dan seorang Ketua Umum perkumpulan wartawan tersebut yang selama ini bersinergi dan behubungan dengan baik dengan polri tni dan semua kalangan.
(Pendi/ dirangkum dari berbagai Sumber)