Kota Bandung, (Tabloid pilar post.com) – Makanan hal yang penting bagi kesehatan manusia. Saat ini banyak terjadi penyakit melalui makanan yang disebut Food Borne Disease atau penyakit bawaan makanan seperti diare atau keracunan makanan. Food Borne Disease bisa terjadi ketika mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri, virus, parasit berbahaya, serta kandungan bahan kimia.
Menurut Dokter spesialis gizi klinik dari RSPI dr. Juwalita Surapsari mengatakan bahwa anak berusia dibawah lima tahun bersiko besar terjangkit penyakit yang berhubungan dengan Food Borne Disease. Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO) terdapat 60 juta anak di bawah lima tahun terkena Food Borne Disease dan 50 ribu di antaranya meninggal setiap tahun di kawasan Asia Tenggara.
Faktor yang mempengaruhi keracunan makanan adalah pengolahan makanan yang terkait dengan ketahanan hidup pathogen, persiapan yang lama sebelum makanan dihidangkan, dan kesalahan dalam menyimpanan makanan. Tanda dan gejala keracunan makanan mual, muntah, sakit tenggorokan dan pernafasan, kejang perut dan diare, gangguan penglihatan, perasaan melayang, paralysis, demam, mengigil, rasa tidak enak, letih, pembengkakan kelenjar limfe, wajah memerah dan gatal-gatal.
Semakin meningkatnya jumlah industri penyedia makanan tentu memberi kemudahan bagi masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Akan tetapi hal ini tidak disertai dengan informasi tentang praktik kebersihan yang baik. Sebagian besar masyarakat tidak mengetahui tentang praktik kebersihan yang baik terutama dampak dari kurangnya kebersihan air yang digunakan untuk mencuci alat makan.
Untuk mendapatkan makanan dan minuman yang memenuhi syarat kesehatan, maka perlu diadakan pengawasan terhadap higiene dan sanitasi makanan dan minuman utamanya adalah usaha diperuntukkan untuk umum seperti restoran, rumah makan, ataupun pedagang kaki lima.
Penulis : Nirma Nataria
4001180038
Sarjana Kesehatan Masyarakat