Kota Bandung, (Tabloid pilar post.com) – Masalah kesehatan mental mulai dari depresi hingga gangguan mood dikenal sebagai gangguan suasana hati, atau gangguan afektif adalah gangguan kesehatan mental yang memengaruhi keadaan emosi seseorang. Tidak seperti suasana hati yang normal, bahkan yang dirasakan seperti suasana hati yang melibatkan pikiran dan perasaan yang intens dan sulit dikendalikan.
Gangguan mood adalah kondisi medis yang nyata, bukan sesuatu yang penderita kondisi ini mungkin akan “menyelesaikan” dengan sendirinya. Sementara itu, wanita disebut lebih sering mengalami gangguan mood dibandingkan dengan pria.
Gejala yang timbul pada penderita kondisi ini berbeda-beda sesuai dengan jenis gangguan mood serta usia masing-masing penderitanya. Tanda-tanda keseluruhan dari gangguan mood mungkin termasuk: Suasana hati sedih, tertekan, mudah tersinggung, marah, atau meningkat yang tampak lebih intens daripada yang biasanya dirasakan, berlangsung dalam jangka waktu yang lebih lama, atau terjadi lebih sering. Tak jarang pula, gangguan mood bisa menimbulkan gejala fisik, seperti sakit kepala, sakit perut, atau kelelahan. Gejala fisik yang terkait dengan masalah mood ini biasanya tidak membaik meski sudah diberikan pengobatan.
Apabila mengalami gejala seperti diatas, bahkan sudah mengganggu aktivitas, dan memiliki kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain, atau bahkan bunuh diri sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater.
Penyebab yang diduga pada gangguan mood tidak dipahami dengan baik. Ketidakseimbangan bahan kimia dalam otak berperan.
Faktor lingkungan seperti peristiwa kehidupan yang tidak terduga dan/atau stress berlebih. Gangguan mood sering diturunkan dalam keluarga, terutama jika ada saudara kandung atau orangtua dengan gangguan mood, seperti bipolar disorder, jadi ada komponen genetik juga.
Gangguan mood dapat diobati dengan perawatan melalui psikoterapi. Psikoterapi tersebut dapat membantu mengelola episode, mengurangi keparahan gejala, dan membantu mencegah episode berikutnya, juga dapat meningkatkan kualitas hidup dan hubungannya. Gangguan mood juga berhasil diatasi dengan obat-obatan untuk membantu mengurangi dan mengelola gejala perubahan mood yang terjadi.
Penulis : Vina Nurul NIM 4001180055 dari Stikes Dharma Husada Bandung.
Kontributor : Siti Junengsih
Editor : Hamdan