Kota Bandung, (Tabloid pilar post.com) – Gangguan Kecemasan umum atau GAD (generalized anxiety disorder) adalah gangguan kesehatan mental yang menghasilkan rasa takut, khawatir, dan perasaan kewalahan yang konstan. Hal ini ditandai dengan kekhawatiran yang berlebihan, terus-menerus, dan tidak realistis tentang hal-hal sehari-hari.
Menurut United Kingdom Mental Health Foundation (2019), penderita GAD biasanya sering mengalami kegelisahan, perasaan takut dan perasaan ‘on-edge’, sulit berkonsentrasi, sulit tidur, otot tegang, dan sering mudah marah.
Gangguan kecemasan umum adalah salah satu gangguan mental yang paling umum. Hingga 20% orang dewasa dipengaruhi oleh gangguan kecemasan setiap tahun. Di Indonesia, gangguan kecemasan umum (GAD) ada lebih dari 2 juta kasus per tahun. Penyebab terjadinya gangguan kecemasan umum (GAD) dikarenakan meningkatnya keluhan terkait perasaan cemas dan otot yang tegang saat melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan.
Menurut American Psychological Association (APA), Gangguan ini muncul dua kali lebih banyak pada perempuan dibandingkan pada laki-laki. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko berkembangnya gangguan kecemasan umum (GAD) yaitu kepribadian yang temperamennya pemalu atau negatif, atau yang sering menghindari sesuatu yang berbahaya mungkin lebih rentan terhadap gangguan kecemasan umum daripada orang lain, genetika, dan pengalaman atau orang dengan GAD mungkin memiliki riwayat perubahan hidup yang signifikan, pengalaman traumatis atau negatif selama masa kanak-kanak atau yang baru terjadi, penyakit medis kronis atau gangguan kesehatan mental lainnya juga dapat meningkatkan risiko.
Berdasarkan DSM-5, ada enam kriteria seseorang dapat dikatakan memiliki GAD. Pertama, kecemasan dan kegelisahan berlebih selama beberapa hari dalam kurun waktu 6 bulan terakhir. Kedua, kesusahan dalam mengontrol perasaan cemas dan gelisah. Ketiga, perasaan cemas dan gelisah ini muncul dengan minimal 3 gejala lain, seperti merasa tertekan, tubuh mudah merasa lelah, sulit berkonsentrasi, mudah marah, ketegangan otot, dan gangguan tidur. Keempat, perasan cemas, gelisah, dan simptom fisik lainnya menyebabkan adanya gangguan dalam menjalani fungsi sosial dan okupasional dalam kehidupan sehari-hari. Kelima, bukan disebabkan oleh medis. Keenam, gangguan ini tidak dapat dijelaskan oleh kondisi gangguan mental lainnya.
Tidak ada cara untuk memprediksi secara pasti apa yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan kecemasan umum, tetapi ada langkah-langkah untuk mengurangi dampak gejala GAD jika mengalami kecemasan dengan beberapa cara yaitu mencari bantuan lebih awal, membuat jurnal kehidupan pribadi dapat membantu merasa lebih baik, memprioritaskan masalah dalam hidup, dan menghindari penggunaan zat yang tidak sehat. Penggunaan alkohol dan narkoba dan bahkan penggunaan nikotin atau kafein dapat menyebabkan atau memperburuk kecemasan.
Penulis : Nurvinia Ismayanti mahasiswa STIKes DHB. Selasa (21/12/2021)
Kontributor : Siti Junengsih
Editor : Hamdan