Kota Bandung, (Tabloid pilar post.com) – Issu kesehatan reproduksi perempuan merupakan permasalahan yang dihadapi oleh perempuan di setiap masanya, Salah satu nya adalah mioma uteri.
Apa itu MIOMI UTERI?
Mioma uteri merupakan suatu tumor jinak berbatas tegas tidak berkapsul yang berasal dari otot polos dan jaringan ikat fibrous.
APA gejala yang sering ditemukan pada
pasien mioma uteri? Pendarahan abnormal
Dimana Lokasi Mioma?
Mioma terletak di dinding rahim dan bentuknya menonjol ke rongga endometrium atau permukaan rahim.
Mioma uteri ditemukan 30% sampai 50% pada perempuan usia subur
Dimana Saja Kita Bisa Menemukan Penderita Mioma?
• Kejadian mioma uteri di Indonesia ditemukan 2.39% – 11.7% pada semua penderita ginekologi yang dirawat di rumah sakit,
• • penyakit mioma uteri sering ditemukan pada wanita nullipara (belum pernah melahirkan) ataupun pada wanita kurang subur.
• Mioma uteri biasanya terjadi pada wanita berusia diatas 35 tahun
SIAPA SAJA YANG MEMPUNYAI Faktor Risiko terkena Mioma Uteri, antara lain:
Wanita berusia lebih dari 40 tahun.
Riwayat keluarga mengidap mioma.
Menstruasi pertama sebelum usia 10 tahun.
Belum pernah hamil sebelumnya (wanita yang sudah pernah memiliki anak cenderung lebih jarang mengalami mioma).
Berat badan berlebih atau obesitas.
Diet tinggi konsumsi daging merah, tetapi rendah sayuran hijau.
Kebiasaan konsumsi minuman beralkohol.
Kebiasaan merokok.
Penggunaan alat kontrasepsi hormonal yang tinggi estrogen.
Keturunan Afrika-Amerika mempunyai kemungkinan 2,9 kali lebih tinggi dibandingkan ras Kaukasia.
Penyebab Mioma Uteri ITU APA?
pertumbuhan mioma sangat erat kaitannya dengan produksi hormon estrogen.
Bagaimana cara supaya wanita tetap sehat dan terhindar dari MMIOM?
→ lakukan pemeriksaan kondisi kesehatan secara rutin, supaya
mioma tidak berubah menjadi semakin ganas, karena mioma dapat
menyebabkan keguguran dan menjadi salah satu alasan tindakan
pengangkatan Rahim(histerektomi).
BAGAIMANA CARA Pencegahan Mioma
Beberapa langkah yang bisa ditempuh untuk mencegah mioma, antara lain:
Melakukan olahraga dan aktivitas fisik secara rutin dan teratur.
Menggunakan alat kontrasepsi hormonal di bawah pengawasan dokter.
Menghindari kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol.
Menjaga berat badan tetap ideal.
Menjalani pola makan sehat yang tinggi serat dari sayur dan buah, serta menghindari pola makan yang tinggi lemak dan tinggi gula.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika mengalami gejala seperti nyeri panggul yang tidak hilang, menstruasi dalam waktu lama dan menyakitkan, terdapat bercak atau darah secara tiba-tiba tapi bukan saat menstruasi, kesulitan untuk mengosongkan kandung kemih, perdarahan yang parah dari vagina, atau nyeri panggul yang datang tiba-tiba, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter spesialis kandungan untuk menjalani pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
Penulis : LINA HERLINA Minggu (19/12/2021)
Peminatan Promosi Kesehatan
Prodi S1 Kesehatan Masyarakat STIKES Dharma Husada Bandung
Kontributor : Siti Junengsih
Editor : Hamdan