Bandung Barat, (Tabloidpilarpost.com) — Sejumlah warga Kampung Bojongkoneng, RT 01 RW 12, Desa Bojongkoneng, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengeluhkan bau menyengat dari Jaringan Perpipaan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T).
Selain warga disitu, warga yang melintas diwilayah itu juga mengaku kebauan dengan adanya pembangunan tersebut. Ditambah lagi, jika terjadi hujan deras, beberapa rumah warga di RT 01 RW 12 kebanjiran akibat pemasangan pipa yang diduga asal jadi.
Seperti yang dialami Wahyu, pada Kamis (16/12/2021), warga RT 01 RW 12 yang rumahnya bersebelahan dengan lokasi pembangunan SPALD-T mengaku terganggu dengan bau yang sangat menyengat. Dan sebelum pembangunan dilaksanakan, Wahyu juga mengaku tidak diberitahu adanya pembangunan tersebut, padahal rumahnya persis berada di sebelah bangunan tersebut.
Suryati warga setempat membenarkan, bila pagi hari atau hujan selalu tercium bau tak sedap. Ia pun mengaku bau tersebut terasa sampai ke dalam rumah, apalagi diluar.
Ditempat terpisah, Jaja, saat dikonfirmasi oleh Tim Investigasi Tabloidpilarpost.com, warga RT 01 RW 12 itu juga mengeluh ketika terjadi hujan deras, selain bau yang menyengat, air hujan yang seharusnya mengalir diselokan, karena adanya pipa yang melintang, air tersebut meluber keluar sampai kejalan hingga mengalir masuk kerumahnya.
Berdasarkan pantauan Tim Investigasi Tabloidpilarpost.com, Pembangunan SPALD-T dengan jaringan perpipaan itu dibangun memakai Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2021 dengan nilai kontrak Rp500 juta merupakan program peningkatan kualitas lingkungan di bidang sanitasi khususnya pengelolaan air limbah domestik kawasan Citarum Harum yang diperuntukkan bagi kawasan padat kumuh miskin dengan menerapkan pendekatan pemberdayaan masyarakat.
Namun pada kenyataannya, malah sebaliknya, program dengan nomor kontrak HK.02.01/Cb12.5.2/SANITASI/411/2021, tanggal kontrak 16 April 2021 yang dilaksanakan oleh KSM Bojongkoneng Harum itu menjadi keluhan banyak warga, mulai dari bau menyengat, banjir, hingga sejumlah warga yang ikut bekerja juga belum dibayar jasanya oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
Dindin Tayudin, warga setempat yang ikut bekerja dengan bayaran Rp100 ribu perhari membenarkan ketika dikonfirmasi oleh Tim Investigasi Tabloidpilarpost.com, ia mengaku belum dibayar semua hasil dari kerjanya.
“Kami bekerja 19 hari, tapi dibayar baru Rp600 ribu,” ungkapnya.
Dindin juga mengatakan, rekan kerjanya yang ikut bekerja juga diduga belum dibayarkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Pihaknya juga pernah berupaya meminta hak hasil bekerjanya, namun upaya Dindin bersama rekan kerjanya tidak membuahkan hasil, oknum tersebut selalu memberikan banyak alasan.
“Kami sudah beberapa kali mencoba meminta hak kami, tapi alasannya begitu saja, intinya mah banyak alasan lah gitu,” bebernya.
Dindin berharap agar diusahakan tenaganya dibayarkan secepatnya.
Ditempat yang sama, Istri Dindin juga menyampaikan keluhannya kepada Tim Investigasi Tabloidpilarpost.com, mengatakan keluarganya jadi terlilit hutang karena sang suami tenaganya belum dibayar sampai dengan saat ini.
Terakhir, warga setempat yang ikut bekerja juga menyampaikan keluhannya kepada Tim Investigasi, ia mengatakan bahwa keluarganya juga terlilit hutang karena hak nya juga belum dibayarkan. Ia pun juga mengaku, ikut bekerja dipembangunan SPALD-T dapat membantu mencukupi kebutuhan hidupnya, namun pada kenyataannya malah sebaliknya, ia harus bersembunyi-sembunyi dari orang yang menagih hutang kepadanya, hingga harus pergi keluar kota hanya demi untuk membayar hutang.
Menurut pekerja bangunan tersebut yang tidak diketahui namanya juga mengungkapkan bahwa pembangunan SPALD-T itu dinilai belum selesai sampai dengan saat ini.
Selanjutnya, Tim Investigasi Tabloidpilarpost.com, berupaya mendatangi rumah Yuyun selaku Ketua KSM Bojongkoneng Harum untuk mengkonfirmasi atas adanya permasalahan-permasalahan yang terjadi. Dan Tim Investigasi juga berupaya mengkonfirmasi Bendahara KSM Bojongkoneng Harum melalui pesan aplikasi WhatsApp, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil, sampai dengan berita ini ditayangkan, pihak KSM Bojongkoneng Harum belum memberikan penjelasan.
Tim Investigasi Tabloidpilarpost.com
(DRI/HAM)
Editor : Hamdan