Bandung – (Tabloidpilarpost.com), Melia Isnaini KLKK Sarjana Kesehatan Masyarakat membuat artikel yang di tugaskan oleh Dosen Dr.siti sugih H. S. Si. M. Kes berikut bekerja sama dengan awak media tabloid pilar post untuk publik artikel mahasiswa/i STIKES DHB. Sabtu (11/12/21).
Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular), yaitu penyakit yang menyangkut jantung itu sendiri dan pembuluh-pembuluh darah. Menurut definisi kardiovaskuler dari WHO, penyakit kardiovaskuler adalah penyakit yang disebabkan gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah.
Faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah meliputi :
1. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi : Riwayat keluarga, umur, jenis kelamin.
2. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi : Hipertensi, merokok, diabetes melitus, dislipidemia(metabolisme lemak yang abnormal), obesitas umum dan obesitas sentral, kurang aktivitasfisik, polamakan, konsumsi minuman beralkohol, dan stres.
Serangan jantung terutama disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah yang mencegah darah mengalir. Penyebab paling umum adalah penumpukan timbunan lemak di dinding bagian dalam pembuluh darah yang memasok jantung.
Berikut adalah tanda-tanda terjadi serangan jantung :
• Rasa sakit, nyeri atau tidak nyaman di tengah dada. Nyeri menjalar ke lengan kiri, bahu, punggung, leher rasa tercekik atau rahang bawah (rasa ngilu) kadang penjalarannya ke lengan kanan atau kedua lengan.
• Sesak napas
• Mual, muntah atau keringat dingin
• Pusing atau pingsan
Tempat-tempat nyeri pada pada Gangguan Jantung :
1. Dibelakang tulang dada
2. Dibelakang tulang dada menjalar ke leher
3. Dari dada ke bahu dan lengan
4. Dari dada menjalar ke rahang
5. Dari dada bawah di ulu hati (sering ditafsirkan sakit Maag)
6. Di daerah punggung diantara kedua belikat.
Pencegahan terhadap Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah dapat dilakukan dengan cara pengendalian, mengurangi dan atau menghilangkan faktor risiko yang dapat diperbaharui. Hal lain yang penting adalah dengan melakukan deteksi dini terhadap faktor risiko yang mungkin ada dalam tubuh kita. Deteksi dini dapat dilakukan dengan cara memeriksakan diri kesehatan tubuh dan mengetahui ukuran parameter yang mempengaruhi faktor risiko; misalnya Berat Badan, Tekanan Darah, Kadar Kolesterol, Kadar Gula Darah, dll.
Penulis :Melia Isnaini
Kontributor : Siti Junengsih
Editor : Hamdan