Bandung Barat (Tabloidpilarpost.com) – Kepala Sekolah SMAN 1 Ngamprah, Engkus Kusnadi akhirnya buka suara terkait berita yang sebelumnya telah ditayangkan oleh Tabloidpilarpost.com dengan judul, ‘‘Diduga Tidak Mengabulkan Permintaan Kepala Sekolah, Siswa Kelas Xll Dikeluarkan Dari Sekolah Ini Usai Ujian’’.
Dalam klarifikasinya Engkus Kusnadi mengatakan, bahwa Rizki Anugerah Pratama adalah siswa SMAN 1 Padalarang yang pindah sekolah ke SMAN 1 Ngamprah dengan cara tidak melakukan prosedur yang benar.
“Saya kan dari SMAN 1 Padalarang, telepon ke saya, dia kesini tidak melakukan prosedur yang benar pindah kesini juga. Mengambil dari sana surat pindah kesini, seolah-olah disini sudah menerima, salah bukan begitukan yang namanya mutasi, jadi dia jangan dulu keluar disana, kesini dulu menanyakan, ada bangku kosong atau tidak, ini mah sudah langsung ditujukan kesini,” katanya, pada Rabu (13/10/2021).
Engkus menjelaskan, bahwa Rizki Anugerah Pratama mendapatkan kebijakan di SMAN 1 Ngamprah setelah ia mengetahui bahwa Rizki dikeluarkan dari sekolah karena jarang absen daring (Gece) disekolah sebelumnya. Sampai akhirnya Rizki Anugerah Pratama dikeluarkan dari SMAN 1 Padalarang dan mendapatkan kesempatan belajar di SMAN 1 Ngamprah.
“Disini saya rasa kemanusiaan, mudah-mudahan dia berubah, makanya saya terima dengan syarat percobaan, kalau belum bisa berubah dan masih seperti ini, saya akan kembalikan lagi kepada orang tua, tetapi kenyataannya disini begitu lagi anaknya, itu perjalanannya seperti itu. Justru disini menolong, yang mengeluarkan tuh SMAN 1 Padalarang,” terangnya.

Selain itu Engkus juga mengatakan, Rizki Anugerah Pratama sempat mau diterima di SMAN 2 Padalarang, karena persyaratan nilai belajar tidak ada, Rizki akhirnya tidak jadi diterima oleh Kepala Sekolah SMAN 2 Padalarang.
“Dia minta mau masuk ke SMAN 2 Padalarang katanya, disitu, Kepala Sekolah SMAN 2 Padalarang sudah mau merima juga katanya. Tapi, katanya harus ada nilai dia selama belajar, ini tidak ada selama belajar, disini juga tidak ada, mau nilai apa, terus kepala sekolah SMAN 2 Padalarang telepon lagi, pak, tidak jadi diterima disini, karena disini sudah penuh,” pungkasnya.
Dikonfirmasi kembali oleh Tim Investigasi, kenapa tidak ditegaskan saja dari awal kepada orang tua siswa kalau memang tidak diterima di SMAN 1 Ngamprah. Dan kenapa Rizki harus mengikuti pembelajaran sampai hampir memasuki pertengahan semester.
“Belum sampai setengah semester, setengah semester bagaimana, kalau setengah semester mah sampai bulan Juni, ini baru berapa bulan, kemarin juga agustus,” paparnya.
Kemudian, Engkus juga mengakui, sudah menjelaskan kepada orang tua Rizki Anugerah Pratama bahwa anaknya di SMAN 1 Ngamprah itu diterima dengan status percobaan sesuai dengan kesepakatan bersama.
“Orang tuanya dijelaskan, percobaan disini, kalau begini lagi anak berubah, saya kembalikan ke orang tua, kan begitu. Ada sama pak Asep Gece nya bagaimana, nilainya bagaimana selama disini,” imbuhnya.
Disinggung Tim Investigasi terkait uang nominal Rp 4.000.000-, Engkus pun mengungkapkan tidak sampai Rp 4.000.000-,.
“Rp 4.000.000-, apa, paling-paling yang biasa pindah, prosedur nya bagaimana, pertama seragam harus dibeli lagi, kedua kami juga menguruskan mereka itu kedinas dan sebagainya. Kan harus pengalihan data juga dan sebagainya, administrasi untuk itu dengan seragam haruskan, masa seragam SMAN 1 Padalarang dibawa kesini, kecuali yang putih abu-abu nya kan, tidak sampai Rp 4.000.000-,” tukasnya.
Lebih lanjut, Engkus menambahkan, kalau pun siswa keluar karena masalah uang, kapan pihak sekolah menagih.
“Selama anaknya disini kemarin, kapan ditagih kalau masalah uang. Justru guru-guru menanyakan mana nilai dan sebagainya, mana di Gece kehadiran, itu di chat, namun tak ada jawaban apapun, katanya itu bilangnya Hp nya rusak, atuh datang kesini, keinginan kita,” katanya.
Selanjutnya, Engkus pun menegaskan bahwa alasan pihak sekolah tidak menerima Rizki Anugerah Pratama, dikarenakan siswa tersebut tidak pernah ikut pembelajaran dan tidak ada absen (Gece) disetiap mata pelajaran, pada saat pembelajaran.
Tim Investigasi Tabloidpilarpost.com(RI/DA)