Bandung, (Tabloidpilarpost.com), Pandemi Covid-19 turut memberikan ruang yang berjarak antara masyarakat dengan obyek wisata alam. Para wisatawan membatalkan rencana-rencana perjalanannya dan industri wisata menjadi terpukul.
Perum Perhutani KPH Bandung Utara (BDU) selaku perusahaan pengelola kawasan wisata alam tentu mengalami dampak pandemi saat ini.
Meski demikian, Perum Perhutani tetap menitikberatkan dengan tetap melakukan persiapan, pemeliharaan, inisiatif dan inovasi industri wisata.
“Sektor pariwisata saat ini masih terpuruk, tetapi sesuai dengan tupoksi dan target, kami terus melaksanakan pemeliharaan di setiap kawasan wisata, melakukan pendampingan dan penguatan destinasi, juga kolaborasi dengan pihak-pihak pengelola maupun masyarakat dalam hal ini LMDH,” ungkap H. Eem, Kasi Humas Perum Perhutani, KPH Bandung Utara saat ditemui, Senin, 02/08/2021.
Ia menilai, pemeliharaan di kawasan wisata adalah penting untuk menjaga dan menjamin kualitas sumberdaya alam tetap terpelihara.
“Meskipun tidak ada pengunjung, kami tetap rutin melaksanakan pemeliharaan baik kepada pihak pengelola maupun LMDH di kawasan wisata, baik sarana prasarana seperti jalan atau aksesibilitas maupun kebersihan seperti penanganan sampah. Hal ini penting sebagai persiapan bilamana Pemerintah telah memberikan kelonggaran untuk dibukanya kembali lokasi wisata tentu diiringi pengadaan fasilitas protokol kesehatan sebagai jaminan keamanan dan kenyamanan bagi pengunjung nanti,” imbuhnya.
Disinggung pencapaian target pendapatan, ia mengakui sektor wisata saat ini belum menjadi nilai tambah signifikan. Akan tetapi, sektor produksi seperti hasil sadapan getah Pinus masih tetap bertahan.
“Untuk hasil sadapan getah pinus, Alhamdulillah meskipun Pandemi tidak berpengaruh, produktivitas dan sumberdaya manusianya masih tetap terjaga bahkan akan kami kembangkan dan ditingkatkan terus,” ujarnya. (Uwo)