KBB – (Tabloidpilarpost.com), Insentif tenaga kesehatan (nakes) penanganan Covid-19 di Kabupaten Bandung Barat (KBB) diduga belum dibayarkan sejak Januari hingga Juli 2021. Tertundanya pencairan insentif untuk nakes di KBB ini bukan kali pertama terjadi.
Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Paguyuban Sundawani KBB, Bah Aceng mengaku sangat prihatin atas telatnya pembayaran nakes. Dan pihaknya juga sangat menyayangkan, kinerja Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) KBB, Eisenhower Sitanggang tidak maksimal karena diduga melibatkan istrinya untuk mengatur keuangan Dinas.

“Saya sangat prihatin sekali mendengarnya, tentu ini harus menjadi perhatian publik. Kasihan mereka (nakes) berjuang di garda terdepan dalam penanganan Covid-19 menaruhkan nyawanya, tetapi hak mereka sering tertunda, ada apa dengan pihak Rumah Sakit (RS) dan Dinkes KBB yang diindikasikan melibatkan istrinya mengatur keuangan Dinas,” ungkap Bah Aceng, pada Selasa (20/7/2021).
Menurutnya, perihal tersebut, Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Hengki Kurniawan sudah seharusnya turun tangan untuk mencari tau, bersikap tegas untuk memperhatikan masalah keterlambatan pencairan nakes dan dugaan campur tangan istri Kadinkes dalam keuangan Dinkes KBB.
“Plt Bupati Bandung Barat seharusnya mencari tau tentang permasalahan ini, dan memegang ucapannya untuk bersikap tegas terhadap semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), salah satunya Kadinkes yang diduga melibatkan istrinya mengatur keuangan Dinas. Jika tidak tegas, dirinya yang akan terancam oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) karena tidak mendengar teguran terkait pembayaran insentif untuk nakes,” ujar Bah Aceng.
Selain itu ia juga menambahkan, banyak uang masuk yang didapatkan Dinkes KBB, mulai dari Dana Insentif Daerah (DID), Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan lainnya. Ia juga berharap dana tersebut terealisasi dengan jelas dan bisa dipertanggungjawabkan.
1,142 total views, 1 views today