Batubara Sumut, (Tabloid Pilar Post.com) seorang gadis dibawah umur dicabuli oleh Kakek dan paman sendiri dibatubara. korban sebut saja(bunga)16.beserta dua orang adiknya adalah anak yatim,karena ayahnya sudah meninggal.sejak bunga berusia 10 thn ibunya menitipkan ketiga adik beradik ini dirumah neneknya dikecamatan medang deras kabupaten batubara.
Menurut( bunga), sejak ibunya meninggalkan mereka dirumah neneknya hingga saat ini tidak pernah ada kabar dari ibunya, dan tidak diketahui dimana ibunya berada.
Sepeninggal ibunya(bunga)diasuh oleh neneknya dan menyayangi mereka.akan tetapi beda halnya dengan sang kakek.sang kakek A(57) justru memanfaatkan keadaan bunga untuk dijadikan pelampiasan nafsu bejatnya.
Bunga menuturkan awal dari deritanya kekru media sore ini. menurut(bunga)awalmya sang kakek mengajak bunga kesemak-semak dekat persawahan didesa mereka. dengan kepolosannya(bunga)menuruti kakeknya,karena didalam benak( bunga)sang kakek ingin mengajaknya mencari kayu bakar. akan tetapi sesampainya disana sang kakek malah memaksa bunga untuk membuka pakaiannya dan mencabuli(bunga)dengan cara menyetubuhinya dari belakang.
Tak cukup sampai disitu, sang kakek juga mengulangi perbuatannya dengan mengajak bunga kelokasi kuburan dan menyetubuhi bunga disana pada saat siang hari. sang kakek berhasil menggagahi bunga hingga tiga kali diwaktu yang berbeda dan cara yang berbeda pula.belum habis derita yang dirasakan(bunga)akibat perbuatan kakeknya,ditambah lagi sang paman TA (37) yang berstatus duda dan juga tinggal serumah dengan mereka. dan TA merupakan anak kandung dari A.hampir setiap malam TA melakukan pelecehan sex terhadap dirinya dengan cara meraba-raba seluruh tubuhnya,sambil mengeluarkan kemaluannya.
Perlakuan Kakek dan Pamannya ini sebenarnya ingin membuatnya berontak, akan tetapi saya takut pak,karena apabila berontak maka kami akan diusir.dan adik saya mau saya bawa kemana?
akhirnya saya hanya bisa diam demi adik saya.tapi sekarang saya sudah tidak tahan lagi diperkakukan oleh kakek dan paman saya seperti ini selama enam tahun katanya seraya berurai air mata.
Bunga juga mengatakan bahwa pada hari sabtu kemarin, dirinya juga sudah mendatangi Polres batubara guna melaporkan kejadian yang dialiminya.namun pihak kepolisian belum menerima laporan saya karena saya tidak memiliki keluarga untuk mendampingi.
Setelah kakek tau bahwa saya mencoba mengadukan perbuatannya kepolisi,kakek jadi marah
dan menyiksa saya dengan cara memukuli saya dan menginjak-injak tubuh saya pak,beruntung ada yang melerai dan menolong saya serta mengajak saya melapor kepolsek pagurawan.
Akan tetapi polsek pagurawan mengarahkan kami untuk melapor kekepala desa,namun kepala desa berhalangan sehingga kepala dusunlah yang menerima dan menemani kami kepolres batubara.serta didampingi oleh FN yang menolong bunga saat dianiaya. akan tetapi saya masih mendapati jawaban yang sama,dari polisi bahwa laporan saya tidak dapat diterima karena saya tidak ada keluarga yang mendampingi atau yang menjadi kuasa saya.
Ketika kru media ini menanyakan apa harapan bunga terhadap pihak kepolisian? bunga yang didampingi oleh kepala dusun ini mengatakan agar polisi menerima laporan saya dan menangkap kakek, dan paman saya serta dihukum seberat-beratnya.dan saya tidak berani lagi pulang kerumah nenek saya pak! karena apabila saya pulang saya tidak tau apa lagi yang akan dilakukan sama saya.”katanya.
Menurut kepala dusun dimana bunga tinggal, bahwa kakek bunga atau pelaku mengancam warganya,dengan mengatakan bagi siapa saja yang menolong,melindungi atau menampung korban(bunga)maka rumahnya akan dibakar. kata kadus menjelaskan. (SILALAHI)