Sumedang, (tabloidpilarpost.com), Sanggar Ibu Djati Kolaborasi dengan Kawargian Abah Alam bersama Pewaris Seni Budaya Tarawangsa Jawa Barat untuk menampilkan Kesenian Tarawangsa di New York Amerika.
Seni Tarawangsa merupakan Seni Buhun Sunda yang saat ini sudah mulai langka kita lihat pertunjukannya. Bahkan, di Jawa Barat sekali pun hanya di beberapa kota yang masih tetap bertahan, seperti di kabupaten Sumedang.
Hal tersebut disampaikan Nanang Irsan Ismail dari Kawargian Abah Alam dan mewakili Seni Budaya Pewaris Tarawangsa Jawa Barat, pihaknya hari ini mencoba mengangkat seni budaya Sumedang yakni Tarawangsa.
“Alhamdulillah saya diberikan kesempatan berkunjung berkolaborasi dan bertemu dengan para pelaku seni budaya di Sabusu (Sanggar Ibu Djati),” ujarnya, Senin 5/07/2021.
Kendati demikian, untuk saling melengkapi baik dari segi literasi seni budaya Tarawangsa dan tidak keluar dari Alur (Tetekon) atau kebiasaan, guna lebih berkelanjutan.
Ia menuturkan, bukan hanya Tarawangsa saja kita kolaborasi dengan seni budaya yang lainnya karena Sumedang kan Puser Budaya Sunda di Jawa Barat.
“Dari segi Potensial yang ada ini sudah saatnya untuk “tandang” semoga Tarawangsa sebagai awal pembuka kolaborasi lintas sektoral dari peran pemuda pemudi membangun nilai seni budaya secara profesional,” tandasnya.
Dikatakannya, kami berkolaborasi dengan penyelenggara Internasional Present awal pembukaan New York Indonesia Present dan kami akan membawa seni budaya Tarawangsa ke Gedung Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) di New York pada Tanggal 10 September 2021.
“Dengan harapan bisa berlanjut ke Washington DC dengan Rukun Wargi Pasundan,” tegasnya.
Selanjutnya Irsan mengatakan, Kami memilih Sanggar Ibu Djati karena sudah sesuai dengan konsep kami yakni dimana peran pemuda dan pemudi membangun nilai ketahanan seni budaya sebagai regenerasi warisan leluhur budaya.
Tarawangsa merupakan alat musik tradisional daerah Jawa Barat yang menyerupai kecapi. Alat musik yang dimainkan dengan cara digesek ini amat populer di Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Alat musik ini identik dengan perayaan saat panen.
Tarawangsa sendiri memiliki fungsi sebagai sarana rasa syukur para petani atas hasil panen padi yang melimpah. Biasanya, para petani akan memainkan alat musik tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada Dewi Sri atau dewi kesuburan. (Uwo)