(Tabloidpilarpost.com),
Dengan hormat
Pak Presiden , Wartawan ditembak Mati di Sumut
Polda Sumut berharap Presiden Jokowi merespon cepat keluhan wartawan di Sumut, soal ancaman dan intimidasi oleh kelompok mafia. Hari ini, Marsal Harahap, salah satu wartawan yang kerab memberitakan soal perjudian dan narkoba tewas ditembak orang tak dikenal (OTK).
“Kami tak tahu mau ngadu kemana lagi Kalau ngadu ke kantor polisi sudah berulang-ulang, tapi tak pernah ada pelaku yang ditangkap. Tak ada efek jera bagi para pelaku teror terhadap wartawan. Hari ini satu lagi rekan kami tewas ditembak, kami sangat berduka dengan kejadian ini,” ucap seluruh wartawan di sumut.
Mengapa harus mengadu ke Presiden? Menurut Zulkifli, persoalan di Sumut ini sudah sangat komplek. Seluruh peristiwa sudah saling terkait, mata rantai dalam jaringan mafianya, semakin kuat mencengkram. “Ini hanya bisa diatasi oleh Presiden, melalui Panglima TNI dan Kapolri,” katanya.
Seluruh wartawan mengatakan,jaringan mafia di Sumut khususnya judi dan narkoba sudah sangat merusak dan meresahkan. Dalam sebulan ini, 3 wartawan jadi korban. Sebelum rumah Sofyan di Binjai dibakar, rumah Bembi Lubis di Pematang Siantar dibom molotov. “Ini semua karena memberitakan judi dan narkoba,” ujar wartawan wartawan di Sumatera utara.
Diharapkan wartawan wartawan di Sumut, Presiden harus benar-benar serius merespon keluhan para wartawan di Sumut ini.
Sebab, profesi wartawan adalah penyambung lidah rakyat. rakyat tak akan bisa langsung mengadukan nasibnya kepada Presiden jika tidak melalui perantara wartawan. “Kalau wartawan pun sudah terancam, bagaimana lagi rakyatnya. Oleh karena itu, sangat berharap Presiden segera respon keluhan wartawan wartawan ini,”
Kabar duka untuk wartawan beberapa hari lalu datang dari Pematang Siantar. Marsal Harahap, tewas bersimbah darah sempat dilarikan ke rumah sakit. Sebelum tewas, Marsal kerab memberitakan soal perjudian dan narkoba di wilayah Pematang Siantar. “Dia ditembak pada hari sabtu 19/6/2021 sekira pukul 03.00 WIB,”
Demikian laporan singkat ini agar presiden dan kapolri menanggapi demi kenyaman wartawan di negara repulik indonesia, kususnya Sumatera utara.
(Hormat kami Para Wartawan Seluruh Indonesia/SDJ TPP)