(Tabloidpilarpost.com), Selain Connie Rahakundini Bakrie, seorang akademikus dan pengamat bidang militer yang lantang menentang keras rencana pengadaan alutsista Kemenhan yang nilainya fantastis hingga mencapai Rp 1760 trilyun yang rencananya akan dibiayai dari utang, ternyata ada juga dari sosok belia yang menentang.
Dia adalah Farah Puteri Nahlia, anggota DPR RI termuda yang lahir di Semarang, 2 Januari 1996 dari pasangan HM Fadil Imran dan Ina Adiati. Sang ayah adalah seorang Brigadir Jenderal Polisi yang lahir di Ujung Pandang, Sulawesi Selatan, yang sejak 3 Februari 2017 sudah menjabat sebagai Dirtipid Siber Bareskrim Polri.
Sekolah di SD Al Kamal, Kebon Jeruk pada tahun 2000 hingga 2007, dan saat di bangku SMP, Farah sudah menunjukkan jiwa kepemimpinannya dengan menjadi Wakil Bendahara di OSIS. Lulus dari SMP Al Azhar Bumi Serpong Damai, Tangerang pada 2010. Lalu Farah melanjutkan studi ke Sinarmas World Academy (SWA).
Gelar D3-nya peroleh dari University Foundation Programme, David Game College London, dan menamatkan studi S1 dan S2 di bidang politik dan hubungan internasional di Royal Holloway, University of London, jurusan bidang politik dan hubungan internasional. Selama berkuliah, Farah terlibat aktif dalam beberapa organisasi seperti English Teaching Programme pada tahun 2011.
Tahun 2012, ia juga berpartisipasi dalam Habitat for Humanity Indonesia, sebuah LSM yang membantu pembangunan atau perbaikan rumah tinggal sehingga menjadi hunian yang layak, sederhana, dan terjangkau untuk keluarga berpenghasilan rendah.
679 total views, 1 views today