Sumedang, (Tabloidpilarpos.com) – Maraknya pembangunan di kawasan pendidikan Jatinangor menjadi salah satu sumber penyebab terjadinya banjir, kondisi ini menjadi alasan sejumlah aktivis tata ruang dan pegiat lingkungan hidup untuk terus berupaya memperbaiki ekosistem dan lingkungan hidup di kawasan hulu Jatinangor melalui gerakan menanam pohon.
Seperti diberitakan, banyaknya lahan terlantar eks perkebunan di kawasan Jatinangor telah menggugah Yayasan Ibu Djati (Incu Buyut Djatinangor) dan Gelap Nyawang Nusantara (GNN) membuat satu gerakan moral melalui penanaman pohon di lahan-lahan kosong dan terlantar sebagai upaya memperbaiki ekosistem dan lingkungan hidup.
Setidaknya, seluas 2 hektar sudah mulai dilakukan penanaman pohon buah-buahan di lahan kosong belakang kampus IKOPIN Jatinangor.
Menyikapi hal tersebut, lembaga pendidikan tinggi IKOPIN menggelar pertemuan dengan yayasan Ibu Djati dan GNN terkait penataan penggunaan lahan di belakang kampus IKOPIN, Jumat, 11/06/2021.
Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut balasan surat yang sebelumnya dilayangkan Yayasan Ibu Djati dan GNN kepada IKOPIN terkait pemanfaatan lahan kosong yang dipergunakan untuk gerakan penanaman pohon yang dihadiri Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dan diresmikan Wakil Bupati Sumedang pada Februari lalu.