KBB – (Tabloidpilarpost.com), Sebelumnya sempat viral dimedia tentang rumor Baperjakat bayangan terkait promosi/ rotasi jabatan sejak Hengki Kurniawan menjadi Plt. Bupati Bandung Barat yang diduga dilakukan oleh yang mengaku tim 9 (AKUR) dan tim keluarga Plt. Bupati Bandung Barat operasionalnya di komplek pemda serta kecamatan.
Walaupun hal itu dibantah oleh Plt. Bupati Bandung Barat, Hengki Kurniawan sendiri, meskipun fakta di lapangan tidak bisa dipungkiri.
Munculnya istilah Baperjakat bayangan, sejak Abubakar (almarhum) menjadi Bupati Bandung Barat pada tahun 2009, karena kondisi pemerintahannya saat itu baru dan belum begitu mengenal benar calon pejabat yang akan dipilihnya. Hal yang wajar jika orang yang dekat dan dipercaya ikut serta membantu memberi pertimbangan demi percepatan pembangunan dan eksistensi KBB yang baru seumur jagung.
Karena melihat saat Abu Bakar (almarhum) belum menjadi bupati, banyak jabatan yang dirangkap, seperti Megahari yang pernah merangkap jabatan Plt. Sekda dan Asisten.
Kebiasaan penggunaan istilah Baperjakat bayangan ini, kenyataannya berlanjut saat Aa Umbara menjadi bupati pada 20 September 2018. Sungguh sangat disayangkan, Baperjakat bayangannya Aa Umbara mengambil alih peranan yang seharusnya dilaksanakan baperjakat yang diatur oleh Bupati.
Mirisnya, Baperjakat bayangannya terdiri atas keluarga bupati dan kroninya. Praktis, dengan kekuasaannya, praktek jual-beli jabatan menjadi ukuran utama, meskipun untuk Eselon ll melalui open biding. Siapa yang akan jadi sudah diketahui sebelumnya.
Sementara untuk Eselon lll dan lV cukup berkomunikasi dengan pihak keluarga atau lingkaran bupati. Kini, pada saat Hengki Kurniawan menjadi Plt. Bupati, istilah Baperjakat bayanganpun muncul kembali.
“Benar, kami pernah bersilaturahmi dengan Plt. Bupati Bandung Barat dikantornya. Mas Megahari yang kami akui sebagai kesepuhan KBB mempunyai kesamaan visi-misi dalam membangun KBB. Biasanya kalau ada sekumpulan orang bertemu dengan pejabat politik, pasti dipoliticking, mungkin karena mereka tahu siapa kami,” kata Jachja Taruna Djaja, Ketua Umum Indonesian Corruption Monitoring (ICM) ketika ditanya soal tim 9 dan tim keluarga Plt. Bupati Bandung Barat. Jum’at (4/6/2021).
Menurutnya, sudah menjadi kewajiban kami memberikan pandangan ke Plt. Bandung Barat tentang situasi, kondisi, praktek jual-beli jabatan, proyek pembangunan, kinerja dan sebagainya. Kita harus mendukung dan membantu beliau, minimal sampai berakhirnya masa jabatannya. Kamipun memberikan atensi besar terhadap pejabat lainnya supaya bersinergi dengan baik dalam mengelola pemerintahan ini.
Lebih lanjut Jachja TD mengingatkan, “Eliminir tindakan koruptif, tingkatkan pelayanan masyarakat, hindari friksi. Jalankan tupoksinya masing-masing. Masalah hukum yang sudah terjadi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), jadikan pelajaran,” pungkasnya.
Jachja TD juga menambahkan, “Malulah..! Sudah dinyamankan kehidupan dan penghidupannya oleh rakyat, masih mempunyai niat korupsi dan bekerja tidak maksimal. Terkait rotasi/mutasi, akan kami kawal sepenuhnya,” tukasnya.
Jachja TD juga menghimbau, “Kalau ada pejabat yang resah dengan rotasi/mutasi, patut dicurigai, berarti yang bersangkutan dengan cara yang benar gak pada saat awal menempati jabatannya. Nah.. kepada teman-teman media, bila menemukan dugaan praktek tersebut, beritahu kami,” tutup Jachja TD mengakhiri perbincangan dengan Tim Investigasi Tabloidpilarpost.com.
(Drivana Dan Muhammad Ramdhani)