Sumedang – (Tabloidpilarpost.com), Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat, Abdul Haris Bobiho minta pemerintah provinsi dan daerah harus turun tangan dalam melestarikan budaya di Sumedang, dan keberadaan samsat di Sabusu Jatinangor Sumedang perlu direlokasi.
Perlu diketahui, Jatinangor merupakan salah satu wilayah kecamatan yang terletak di bagian barat Kabupaten Sumedang. Jatinangor ini kadang sering dianggap sebagai daerah segitiga emas.
“Saya sebelumnya di Komisi III DPRD Provinsi Jawa barat , dimana Budaya sangat penting karena seluruh Umat Manusia terbentuk lewat budaya. Sumedang ini masuk akar Budaya di Jawa Barat, maka harus terus dikembangkan,”ujar Abdul Haris saat ditemui di Sabusu Jatinangor Sumedang, Jumat (21/5/2021).
Oleh karena itu, lanjut Abdul Haris menuturkan kedatangan kami ke Sumedang ini ingin tahu persis apa yang dibutuhkan guna pengembangan Seni dan Budaya yang ada di Sumedang.
“Untuk melestarikan budaya Sumedang, pemerintah harus turun tangan terhadap pengembangan Budaya dan tidak boleh hanya dilakukan oleh Yayasan saja apalagi dengan biaya sendiri. Kita akan coba kembangkan, dan tentunya ini tidak hanya melibatkan DPRD Provinsi Jawa barat,” ungkapnya.
Abdul Haris mengatakan kedepannya kami akan undang Yayasan Ibu Djati, Disparbudpora dengan Komisi terkait di Provinsi Jawa Barat, karena Pemerintah harus benar benar turun tangan dalam hal ini.
“Untuk pengelolaan SABUSU kita akan bicarakan, apa dihibahkan pada Yayasan sebagai pengelola, jadi jangan sampai mereka sudah bekerja tiba tiba ada campur tangan orang lain seakan mau dibuat berantakan. Sementara kita melihat Yayasan Ibu Djati sudah bekerja dengan baik maka kita komitmen akan dorong untuk mengawal Sabusu kedepan,”paparnya.
Selanjutnya kami akan bahas terkait keberadaan Samsat dilokasi Sabusu dan nanti yang menanganinya Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat.
“Nanti, kami akan intruksikan dengan teman teman Komisi dan Disparbudpora Kabupaten Sumedang guna membuat Site Plan apa yang mau dikembangkan di Sabusu,”ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama pembina Ibu Djati, Asep Riyadi mengatakan Jatinangor sebagai miniatur budaya Jawa Barat, kedepannya Sabusu ini akan di jadikan sebagai ruang publik kebudayaan Sumedang.
“Kegiatan di Sabusu yang dilakukan berkaitan dengan seni budaya. Selain kegiatan kesenian ada juga budaya melak tangkal yaitu kegiatan penghijauan dengan menanam pohon,”ujarnya.
Asep mengungkapkan kita prihatin terhadap pemerintah Kabupaten Sumedang dalam mengusung Sumedang sebagai puser budaya sunda banyak tidak tepat sasaran.
“Maka wajar kalau masyarakat jatinangor ingin menjadikan sebagai kabupaten bandung timur karena tidak ada perhatian dari kabupaten sumedang,”pungkasnya.(redaksi/uo/kus)