Bandung –(Tabloidpilarpost.com),Remaja Sehat dengan paras Ayu yang Cantik serta Produktif merupakan harapan yang di cita-citakan Negara Indonesia, terlebih saat ini Indonesia tengah memasuki Era Bonus Demografi. Selain itu, remaja putri selain Aset Bangsa merupakan generasi penting yang pada suatu saat akan menjadi ibu dan melahirkan Generasi penerus Bangsa.
Namun dalam perjalanannya Remaja Putri memiliki permasalahan dalam kehidupan. yakni, sebagai Wanita yang melahirkan anak anak sebagai penerus generasi bangsa. Salah satu masalah tersebut adalah penyakit Anemia. Dan di Indonesia penyakit Anemia masih tergolong tinggi, dan satu dari remaja Wanita pasti mengalami Anemia.
Apa itu penyakit Anemia, Anemia adalah suatu penyakit yang hinggap Pada pengkondisian tubuh dengan kadar hemoglobin (Hb) kurang normal. Maka seorang wanita yang mengalami Anemia akan merasakan gejala 5L yaitu, Lemah, Letih, Lesu, Lelah dan Lalai.
Selain 5L tersebut, faktor lainnya adalah kepala pusing, pandangan berkunang-kunang, gampang mengantuk dan sulit konsentrasi. Hal ini disebabkan karena kurangnya asupan oksigen pada otak dan jaringan tubuh yang disebabkan rendahnya hemoglobin yang mengikat oksigen di dalam sel darah merah.
Akibat dari Penyakit Anemia adalah menurunnya kemampuan belajar, terganggunya kegiatan sehari hari, daya tahan tubuh menurun dan memiliki resiko yang lebih tinggi mengalami masalah saat hamil dan melahirkan. Remaja yang mengalami gejala anemia akan sulit untuk menjadi produktif bahkan bila terjadi kehamilan maka anak yang dilahirkan akan mengalami stunting. Dan stunting, merupakan pekerjaan berat yang saat ini tidak mudah untuk menyelesaikan di kemudian hari.
Oleh sebab itu, pencegahan dari penyakit anemia menjadi sangat penting. Dan kenapa terjadi pada generasi wanita?, karena wanita memiliki resiko perdarahan menstruasi, kecacingan sanitasi dan pola hidup yang kurang sehat serta kekurangan asupan protein, asam folat, Vitamin B12 dan zat besi.
Hal lainnnya, yakni body image seorang wanita dituntut cantik, langsing, sehingga wanita menolak makanan bergizi karena takut gemuk. Selain itu pola makan junk food yang menjadi tren di kalangan remaja juga ikut menjadi penyebab remaja putri kekurangan zat gizi dan mikro nutrient.
Sebagian besar kasus anemia yang terjadi di Indonesia adalah karena kekurangan zat besi. Sehingga pemerintah memprogramkan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri dengan pemberian 1 TTD secara rutin seminggu sekali sepanjang tahun. Jadi remaja putri akan mendapatkan 52 tablet tambah darah dalam 1 tahun.
Tetapi berdasarkan data yang ada pada Departemen Kesehatan RI, angka kepatuhan meminum TTD pada remaja putri masih rendah yaitu 1,4%. Hal ini bisa disebabkan karena kurangnya informasi tentang pentingnya meminum TTD pada remaja putri sebagai upaya pencegahan anemia.
Sehingga diperlukan upaya bersama dari orang tua, guru dan petugas kesehatan dalam pelaksanaan program pencegahan anemia pada remaja putri ini.
Cara meminum TTD yang benar dan efek sampingnya pun harus disampaikan pada remaja putri agar program pencegahan anemia ini dapat berjalan dengan efektif. Cara meminum TTD ini yaitu di minum setelah makan dengan air putih. Zat besi akan mudah diserap oleh tubuh jika setelah makan TTD diikuti dengan memakan buah buahan yang mengandung vitamin C. Sedangkan teh, kopi dan susu dapat menghambat penyerapan zat besi jika diminum bersamaan atau segera setelah meminum TTD. Adapun efek samping dari meminum TTD adalah rasa mual, tinja berwarna kehitaman, susah buang air besar dan diare. Rasa mual bisa ditanggulangi dengan meminum TTD saat menjelang tidur atau cara lainnya yaitu meminum TTD setelah makan.
Sedangkan susah buang air besar dapat ditanggulangi dengan minum air putih lebih banyak. Apabila terjadi diare yang berat yaitu lebih dari 8 kali sehari, maka TTD harus dihentikan dan segera memeriksakan diri ke petugas kesehatan. Adapun tinja yang berwarna kehitaman tidak akan membahayakan tubuh.
Dengan pengetahuan yang cukup dan upaya bersama dari orang tua, guru dan tenaga kesehatan diharapkan angka kepatuhan meminum TTD akan meningkat. Oleh sebab itu, yuk kita tingkatkan kualitas generasi yang akan datang dengan membudayakan meminum TTD pada remaja putri. Agar remaja putri Indonesia menjadi sehat, cantik dan cerdas tanpa anemia.
Deti Hendarti, Mahasiswa Program Magister Terapan Kebidanan Stikes Dharma Husada .
(Red).