Maluku.(TabliodPilarPost.com)- Aksi peduli sosial Ikatan Jurnalis Kabupaten Seram Bagian Barat (IJSBB), melakukan Aksi penggalangan dana untuk membantu meringankan beban berat yang ditanggung salah seorang warga Desa Solea Kecamatan Taniwel Timur (SBB) yang mengidap penyakit Kanker Payudara.
Proses penggalangan dana yang dilakukan sejumlah Wartawan itu bermula di Pasar Rakyat Piru, Senin (15/3/21), sekira 11.17 wit, kemudian berlanjut ke beberapa titik lainnya yakni ,Pasar ikan Piru, Kantor DPRD SBB, dan berakhir di Kantor Bupati SBB.
Hasil penggalangan dana yang di peroleh dari kalangan masyarakat dan juga pegawai pegawai pada kantor Bupati SBB serta DPRD SBB berjumlah Rp.3.300.000.00.
Menurut koordinator Aksi Peduli Kemanusiaan Ekdar Tella menjelaskan bahwa, aksi ini merupakan bentuk rasa simpati Wartawan kepada masyarakat. Ia mengakui jika keaadaan ibu Tidora Mananuwe cukup memprihatinlan setelah sebelumnya Tella dan beberapa rekan Wartawan lainnya melakukan kunjugan ke desa Solea tempat ibu penderita kanker itu tinggal.
Di tambahnya, seharusnya Pemerintah daerah melihat persoalan sosial kemanusiaan apalagi berhubungan dengan Kesehatan. Dari hasil investigasi kami minggu kemarin di kediaman ibu tidora, ia hanya pasrah dan berharap ada sentuhan juga uluran tangan untuk proses kesembuhannya. Ucap. Tella
“Semoga kedepan pemerintah daerah dalam hal ini Dinas terkait dapat mengambil peranan sebagai mana mestinya, sebab masyarakat pada prinsipnya membutuhkan pelayanan yang baik” . Tella
Sebelumnya ibu Tidora Mananuwe (56) mengidap Kanker pada payudara. Ia sempat di larikan ke RSUD Masohi dua bulan lalu namun dipulangkan lagi ke kampung halaman tempat ia tinggal lantaran masalah keterbatasan finansial. Sebut Hopni Meute anak kandung ibu Tidora pada saat di konfirmasi media ini Senin. (15/3/21) ,sekira. 15.00.Wit.
Lanjutnya, setelah satu hari di RSUD Masohi, pihak keluarga diberi keterangan jika ibu Tidora harus dirujuk ke Makasar untuk melakukan pengobatan Kanker disana. Lantaran merasa terbatas anggaran keluarga , Hopni dan keluarga lainnya mengambil keputusan untuk pulangkan ibu mereka yang sakit akibat kanker itu.
“Kami tidak punya biaya untuk rujuk ke makasar, untuk itu kami pulangkan ibu kami ke kampung halaman dan berobat secara tradisional”. Kata Hopni (all/tpp)