(Tabloidpilarpost.com), Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center mengaku mendapatkan laporan dari masyarakat yang cukup histeris, pasalnya pelaku merupakan keponakan Polisi yang menjabat Wakapolres dan tantenya adalah polwan dengan pangkat Kombes berdinas di Mabes Polri ini hampir membunuh orang tuanya karena dilarang berangkat ke Suriah.
Sebut saja Putra ( Nama Samaran) awalnya adalah anak yang taat dan penurut pada orang tua, rajin ibadah dan suka membantu teman yg membutuhkan.
Awal kecuriagaan keluarga karena terjadi penyimpangan perilaku menurut kawan kawan saat berada di kampus IPB Bogor sering dialog frontal memojokan, menyalahkan pemerintah dan aparat, semua yang di lakukan oleh pemerintah dan aparat salah.
Ketika pulang ke rumah, Putra sampai mengecat dinding rumahnya yang semula putih lalu diganti dengan warna cat hitam dan ditengahnya ditulis kalimat tauhid.
Ketika minta dana dan tidak dikasih selalu marah marah, dan tidak tidak segan melempar perabot rumah tangga,
425 total views, 4 views today