Jakarta,(Tabloidpilarpost.com), Koalisi Persampahan Nasional (KPNas), Asosiasi Pelapak dan Pelapak Indonesia (APPI), Perserikatan Olah Sampah Indonesia (POSI), Koalisi Pemantau Limbah B3 Indonesia, Sekolah Pelangi Semesta Alam mendukung gerakan aksi stop pencemaran limbah B3 di Kabupaten Rembang dan pelakunya seret ke penjara.
Malam ini (21/1/2021) perjalanan sudah sampah daerah Kudus. Berikut Press Realese yang disampaikan.
Kabupaten Rembang Jawa Tengah sedang digegerkan dengan keberadaan puluhan ribu ton limbah B3 yang menggunung di desa Jatisari, daerah perbukitan yang menjadi penampungan limbah B3 tersebut, limbah dengan jumlah hampir 27.000 Ton sekarang sudah menampakan dampak yang signifikan kepada para petani disekitar, tumpukan limbah tersebut dari mulai perkebunan cengkeh yang sudah tidak bisa lagi dipanen, tanaman bawang yang mati, dan ternak ternak yang berjatuhan karena kadar air disekililing limbah sudah tidak dapat dikonsumsi lagi
Limbah yang datang di Kabupaten Rembang pada bulan April 2020 tersebut berasal dari luar Rembang tepatnya bertolak dari Pelabuhan Kuala Tanjung Riau dengan Perusahaan pengirim PT. ASAHAN MAS NABATI dengan tujuan Pelabuhan Rembang dan sebagai Perusahaan Bongkar Muat di Pelabuhan Rembang adalah PT. TIRTA KENCANA
Menilisik limbah yang dikirim dari luar daerah Rembang tersebut dapat diduga ada campur tangan dari para pemangku kebijakan bahkan bisa disinyalir kepada penguasa daerah , hal tersebut tentu memiliki beberapa alasan yang layak walaupun dari beberapa kali audensi di DPRD Rembang mendapat jawaban ketidaktahuan Dinas Lingkungan Hidup Rembang asal muasal limbah tersebut bahkan mereka menyampaikan tidak tahu sama sekali terkait limbah tersebu
Unik.. ?? iya memang sangat unik kalo sekelas Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten sampai tidak tahu puluhan ribu ton limbah menggunung di kabupaten Rembang dan dalam waktu yang sudah berlangsung lama
Semoga saja memang Dinas Lingkungan Hidup benar benar tidak tahu dan tidak sedang bersandiwara kepada khalayak orang banyak yang menggunakan alibi Pura pura tidak tahu
Dinas Lingkungan Hidup yang menjadi bagian dari Pemerintahan Daerah cenderung bungkam terkait limbah yang ada di kecamatan sluke tersebut padahal masyarakat awampun akan meyakini kalo jumlah puluhan ribu ton limbah dari luar daerah memerlukan ijin dari para pemangku kepentingan
Tapi seandainya benar benar tidak tahu, artinya selevel Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten yang menjadi kepanjangan tangan Bupati berarti sedang mengalami kecolongan
Isu terkait nilai yang sering disebut sebagai Dana Penyelamatan berjumlah hingga milyaran rupiah apabila limbah bisa ditampung di Rembang dari mulai dana pengamanan hingga dana setoran ke penguasa wilayah apalagi muncul isu liar kalau masih ada beberapa tongkang limbah yang akan dikirim ke rembang
Lalu dana manis yang diduga dari kotornya limbah tersebut untuk siapa ? Carut marut penyelesaian limbah menghubungkan antara limbah dengan pilkada, berdasarkan penulusuran dari beberapa aktivis, LSM dan Media terkait keberadaan limbah yang sudah ada di rembang merujuk ke arah sang penguasa daerah.
Pasalnya orang orang yang terlibat dari mulai pengamanan dan lokasi yang dijadikan penampungan cenderung sebagai orang orang yang sudah lama menjadi bagian dari penguasa atau sederhananya lebih disebut sebagai Orang Dekat Penguasa
Tidak sesuai ekspetasi ?
Perjalanan sebuah mimpi indah mendapat pundi pundi Limbah Ilegal nampaknya harus kandas di awal perjalanan, Masyarakat tidak terima daerahnya dijadikan tong sampah raksasa, Masyarakat bergejolak, Sang penguasa berusaha meredam namun terpatahkan dengan masyarakat yang sudah mengadu kewakil rakyatnya, petisi dari jaringan LSM di Rembang juga sudah beredar bahkan para pengiat lingkungan level nasional pun sudah turun tangan
Isu isu aliran dana sudah mengalir ke orang orang vokal pun sengaja dihembuskan diantaranya ratusan juta digelontorkan ke media yang vokal, hanya saja semuanya terbantahkan karena orang orang
Masyarakat Rembang khusunya warga terdampak bersama KAWALI Jawa Tengah serta LSM yang vokal dengan lantang menyampaikan independentnya dan bergerak hanya kepentingan rakyat, mereka pun lantang siap buka bukaan sumberdana yang digunakan untuk menuntaskan kepentingan masyarakat